Pelaksanaan Kunjungan Rumah ( Home Visit) Oleh Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Anak Tunagrahita di SMALB B/C Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan
Daftar Isi:
- Nur Aisyah,2016. Pelaksanaan Kunjungan Rumah ( Home Visit) Oleh Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Anak Tunagrahita di SMALB B/C Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan. Skripsi, Jurusan Kependidikan Islam, Prodi Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing: Helma Nuraini, S.Psi, M.Pd Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana pelaksanaan home visit oleh guru bimbingan dan konseling terhadap anak tunagrahita di SMALB B/CDharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan home visit di SMALB B/C Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan home visit oleh guru bimbingan dan konseling terhadap anak tunagrahita di SMALB B/C Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan,dan guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya terhadap anak tunagrahita. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Sebjek penelitian terdiri dari informan, yaitu kepala sekolah, guru BK, wali kelas, dan siswa. Sedangkan objek penelitian ini adalah pelaksanaan home visit dan faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan kegiatan home visit. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui tiga cara yakni reduksi data, penyajian data, dan verifikasi (penarikan kesimpulan). Hasil dari temuan penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan home visitdalam menyelesaikan permasalahan siswa di SMALB B/C Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan telah pernah dilaksana dengan cukup optimal. Kelebihan yang didapatkan dari kegiatan home visit yaitu mendapatkan data secara langsung, data yang didapatkan dibandingkan dengan data sebelumnya, serta membangun hubungan timbal balik atau kerjasama yang sehat antara pembimbing, orang tua dan pihak sekolah. Sedangkan untuk kekurangan yang didapatkan dari kegiatan home visit yaitu memerlukan banyak waktu, Informasi yang dapat diperoleh terbatas, orang tua mudah merasa terintrogasi, masih banyak orang tua tidak menyadari pentingnya home visit,dan pada umumnya orang tua cenderung memberikan kesan yang baik tentang keluarganya. Pelaksanaan home visit melalui beberapa tahapan seperti perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan home visit dalam kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling seperti: pengalaman, kemampuan, fasilitas, anggaran, dan waktu, komunikasi dengan anak dan orang tua.