Daftar Isi:
  • Norhalimah, 2019, Pembelajaran Membaca Al-Qur’ān Dengan Menggunakan Huruf Braille Bagi Siswa Penyandang Tunanetra di Panti Sosial Bina Netra (Psbn) Fajar Harapan Martapura Kalimantan Selatan. Skripsi, Jurusan pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing: (I) Dr. H. Hasni Noor, M.Ag (II) Jamal Syarif, M.Ag. Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya. Perbedaan ini bukan berarti membuat anak-anak berkebutuhan khusus ini menyerah dalam hal belajar, inipun yang terjadi pada anak tunanetra yang belajar di PSBN Fajar Harapan Martapura Kalimantan Selatan. Untuk itu studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan, bagaimana anak tunanetra dalam belajar membaca al-Qur’ān dengan menggunakan huruf Braille dan pelaksanaan pembelajaran membaca al-Qur’ān menggunkan huruf Braille bagi siswa tunanetra. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, penelitian bermaksud untuk memahami tentang apa yang dialami subjek penelitian pada suatu kontek khusus. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya pengolahan data menggunakan tiga langkah utama dalam penelitian, yaitu: reduksi data (analisis data), penyajian data, (display data), verifikasi data (menyimpulkan data). Sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dalam membelajarkan anak tunanetra dalam membaca al-Qur’ān menggunakan huruf Braille pada anak tunanetra di PSBN Fajar Harapan Martapura Kalimantan Selatan meggunakan metode membaca klasikal, yaitu guru memamparkan materi siswa menyimak kemudian siswa membaca guru menjelaskan. Pada proses pelaksanaan pembelajaran membca al-Qur’ān, guru memberikan bentuk pelayanan pendidikan yang telah disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan anak didik. Karena guru secara aktif mengambil inisiatif untuk berinteraksi dan memberi petunjuk ke anak didik, sehingga bisa memperoleh kemajuan yang besar dalam pembelajarannya. Guru dituntut harus sabar dan tekun. Karena, secepat-cepatnya anak tunanetra menguasai cara membaca tidak lebih cepat daripada anak normal. Serta adanya interaksi yang sehat antara anak dan orang tua/keluarga, dan lingkungan menjadi sangat penting dalam mempengaruhi kemajuan belajar anak.