Kajian Gender dalam Pergaulan Nonmuhrim Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin
Daftar Isi:
- Adapun tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk pergaulan nonmuhrim mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin serta mengetahui penyebab para mahasiswa menjalin pergaulan nonmuhrim antara sesama mahasiwa UIN Antasari Banjarmasin. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggali dan mengumpulkan sejumlah data yang diperlukan mengenai Pergaulan nonmuhrim mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin yang meliputi bentuk-bentuk serta penyebab terjadinya pergaulan nonmuhrim antara sesama mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin dengan terjun ke lapangan secara langsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dilakukan untuk memahami peristiwa, kegiatan, perilaku, dan pelaku peristiwa dalam situasi tertentu dalam situasi yang ilmiah (natural). Objek penelitian ini adalah pergaulan nonmuhrim mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin dan subjeknya dalah 6 orang mahasiswa-mahasiswi yang memiliki hubungan dengan mahasiswa-mahasiswi lainnya, dari 5 fakultas yang berbeda, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Syari’ah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Ushuluddin dan Humanuira dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.. Teknik pengumpulan data dalam penilitian ini diambil dengan cara pengamatan atau observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diolah dengan teknik kodifikasi/reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Selanjutnya dianalisis secara kualitatif yang bersifat deskriftif dengan mengacu kepada landasan teori. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh simpulan bahwa bentuk-bentuk pergaulan nonmuhrim mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin adalah teman tapi mesra (TTM), persaudaraan (kakak adik), dan berpacaran. Mengenai penyebab terjadinya pergaulan nonmuhrim antara sesama mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin dikarenakan dua faktor. Pertama, faktor Internal, meliputi: ketertarikan, kebutuhan, dan harapan. Kedua, faktor eksternal, meliputi: kurangnya fasilitas kampus dalam memberikan batasan terhadap pergaulan mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin dan pergaulan mahasiswa.