Penerapan Engaged Learning Strategy Dalam Menumbuhkembangkan Tanggung Jawab Belajar dan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas

Main Author: S, Libri Kartika
Format: Article info application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: STKIP Singkawang , 2016
Online Access: http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JPMI/article/view/84
http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JPMI/article/view/84/61
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tanggungjawab belajar dan kemampuan koneksi matematis siswa pada materi Fungsi Logaritma di kelas X IPA SMA Negeri 3 Singkawang yang menerapkan Engaged Learning Strategy. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tanggung jawab belajar adalah sikap dan perilaku siswa yang menunjukkan kepatuhan umum dengan standar perilaku yang diharapkan serta komitmen sehubungan dengan belajar akademik siswa, yang bisa dilihat dari aspek-aspek seperti: (1) Memiliki Inisiatif, Otonomi dan Kendali Belajar (2) Berpartisipasi Aktif dalam Pembelajaran, (3) Orientasi Positif terhadap Sekolah, (4) Mampu Memanajemen Sumber Belajar. Sedangkan kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan siswa menemukan dan menggunakan keterkaitan antar konsep dalam matematika dan kemampuan siswa menemukan dan menggunakan keterkaitan konsep matematika dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan rancangan one-group pre-test post-test design, dimana kemampuan koneksi matematis 37 siswa dalam pembelajaran diukur sebelum dan setelah pembelajaran yang menerapkan Engaged Learning Strategy. Dalam penelitian ini, tanggung jawab belajar diukur dengan menggunakan kuesioner penilaian diri sedangkan kemampuan koneksi matematis siswa diukur dengan menggunakan tes uraian. Hasil penilaian diri kemudian diolah dengan skala Likert yang dikonversi menjadi data kuantitatif sementara hasil tes uraian diolah dengan mengacu pada pedoman penskoran. Hasil analisis data menunjukkan secara umum tanggung jawab belajar siswa meningkat sebesar 6 % dimana peningkatan terbesar adalah indikator Berpartisipasi Aktif dalam pembelajaran. Hal ini terjadi karena masalah nyata yang digunakan dalam pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa untuk menginvestasikan minatnya dalam belajar. Sedangkan untuk kemampuan koneksi matematis dibatasi dalam penelitian ini hanya untuk koneksi dengan kehidupan sehari-hari dan antar konsep matematika. Secara keseluruhan kemampuan koneksi matematis mengalami peningkatan skor rata-rata sebesar 1,5%.