Perbandingan Angka Infeksi Luka Sayatan Pascaoperasi Ventriculoperitoneal Shunt antara Kassa Povidone Iodine 10% dengan Salep Kloramfenikol 2% pada Penutupan Luka

Main Authors: Arifin, M. Zafrullah; Departemen Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran-Rumah Sakit Hasan Sadikin, Setiawan, Y. Ronny; Departemen Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran-Rumah Sakit Hasan Sadikin
Format: application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Kristen Maranatha , 2012
Online Access: http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-kedokteran/article/view/pp.%2037-46
Daftar Isi:
  • Infeksi luka sayatan operasi tetap menjadi penyebab penting dari morbiditas dan mortalitas pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit dan merupakan komplikasi penting yang paling sering terjadi pada operasi ventriculoperitoneal shunt dengan angka kejadian berkisar 5-20%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan angka infeksi luka sayatan kulit kepala pascaoperasi ventriculo-peritoneal shunt antara penggunaan pembalutan kassa povidone iodine 10% dengan salep antibiotika kloramfenikol 2% untuk penutupan luka. Penelitian prospektif eksperimental ini dilakukan terhadap 32 pasien pascaoperasi ventriculoperitoneal shunt yang dirawat di Bagian Bedah Saraf RS Dr. Hasan Sadikin periode September–November 2010. Analisis bivariat dikerjakan dengan menggunakan Chi Square Test dan Mann Whitney Test. Analisis multivariat dikerjakan dengan menggunakan Multiple Logistic Regression Test. Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p ≤ 0,05 dan confidence interval sebesar 95%. Hasil penelitian menunjukkan angka infeksi luka sayatan kulit kepala yang ditutup dengan menggunakan pembalutan kassa povidone iodine 10% sebesar 12,5%, sedangkan dengan kloramfenikol 2% hasilnya sebesar 6,25%. Angka infeksi luka sayatan kulit kepala yang ditutup dengan menggunakan salep antibiotika kloramfenikol 2% secara klinis cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan pembalutan kassa povidone iodine 10%, tetapi secara statistik perbedaan tersebut tidak signifikan (p>0,05), sehingga salep antibiotika kloramfenikol 2% dapat dipertimbangkan penggunaannya sebagai alternatif penutupan luka pada pasien pascaoperasi ventriculoperitoneal shunt.Kata kunci : Infeksi luka sayatan, povidone iodine 10%, salep kloramfenikol 2%