PERBANDINGAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DENGAN DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP LUKA BAKAR DERAJAT II TIKUS (Rattus novergicus)
Main Authors: | astutik, yanuar eka puji, Hapsari, Anindya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/view/206 http://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/view/206/121 |
Daftar Isi:
- Luka bakar derajat II melibatkan semua lapisan epidermis dan sebagian dermis. Bila ditangani dengan baik, luka bakar derajat II dapat sembuh dalam 7 hingga 20 hari. Beberapa tanaman yang terbukti menyembuhkan luka bakar antara lain buah naga mengandung senyawa flavonoid (senyawa polifenol) yang dapat menjadi kemopreventif kanker, anti mikroba, dan sebagai anti inflamasi yang bekerja pada sel hidup. Sama halnya dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan ekstrak kulit buah naga merah dengan lumatan daun sirih merah terhadap penyembuhan luka bakar derajat II pada tikus putih. Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimental dengan desain The Post-Test Only Control Group. Tikus dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan. Kelompok pertama setelah dIInduksi luka bakar derajat II lalu dirawat dengan ekstrak kulit buah naga merah, kelompok kedua (kontrol) dirawat dengan Ekstrak kulit buah naga merah, kelompok ketiga dirawat dengan lumatan daun sirih merah yang dilakukan perawatan setiap pagi hari sampai luka bakar sembuh dengan ditutup kassa steril. Pengukuran kecepatan penyembuhan luka tikus menggunakan observasi skala DESIGN. Hasil analisis uji Kruskal Wallis didapatkan nilai signifikansi p<α = 0,05 dengan nilai p = 0,021 artinya terdapat perbedaan antara kelompok pertama dengan kelompok kontrol maupun dengan kelompok ketiga.