Daftar Isi:
  • Ekstrak metanol daun kelor atau Moringa oleifera dapat berfungsi sebagai antioksidan, antiproliferasi, maupun antitumor. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian ekstrak methanol daun kelor khususnya varietas NTT terhadap ekspresi protein-protein apoptosis (TRAIL R1, Bcl-2, dan caspase-3) pada jaringan kolon tikus wistar yang diinduksi DMBA. Rancangan eksperimental post test group design dilakukan dilakukan pada 30 ekor tikus wistar yang dipilih secara random acak lengkap. Semua tikus dikondisikan dalam keadaan homogen dan dibagi dalam 5 kelompok perlakuan berdasarkan dosis ekstrak metanol daun kelor var NTT dan DMBA yang diberikan secara peroral dan selanjutnya diamati selama 60 hari. Pemeriksaan TRAIL-R1 dan Bcl-2 dengan metode imunohistokimia (Anti human/mouse/rat Bcl-2 purified mouse monoclonal IgG2 dan Anti-m TRAIL R1 purified Rat monoclonal IgG2A, R&D system). Pemeriksaan caspase-3 dengan metode ELISA (human/mouse caspase-3 Duoset IC® ELISA R&D System). Data dianalisis dengan uji ANOVA dan korelasi. Hasil menunjukkan pemberian ekstrak metanol daun kelor var NTT memberikan rerata TRAIL R1 yang lebih rendah bermakna pada dosis 20 dan 40 mg/KgBB namun tidak pada dosis 80 mg/KgBB. Ketiga dosis tersebut juga memberikan rerata Bcl-2 lebih rendah dibanding kontrol positif. Tidak ada hubungan bermakna rerata caspase-3 antar perlakuan dengan (F=0,375, p=0,824). Dapat disimpulkan pemberian ekstrak metanol daun kelor varian NTT dapat menurunkan ekspresi TRAIL-R1 pada dosis 20 dan 40mg/KgBB dan ekspresi Bcl-2 pada semua dosis namun tidak berpengaruh terhadap kadar rerata caspase-3 pada jaringan kolon tikus yang diinduksi DMBA.Kata Kunci: Bcl-2, caspase-3, daun kelor, DMBA, kanker, TRAIL-R1