Usulan Perbaikan Sistem Kerja Unit Pengantongan Pupuk Urea Pt. Pupuk Kujang Dengan Metode Rough Cut Capacity Planning (Rccp)
Main Authors: | Kholis, Ahmad, Kumala S, Iphov |
---|---|
Other Authors: | Publikasi Ilmiah |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Esa Unggul
, 2015
|
Online Access: |
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/inovisi/article/view/961 http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/inovisi/article/view/961/889 |
Daftar Isi:
- AbstrakUnit Pengantongan Pupuk Urea merupakan unit yang bertugas untuk finishing proses pupuk yang telah diproduksi. Adapun proses kerja pada unit ini yaitu: pengisian pupuk ke kantong berukuran 50 kg, packaging, quality control berat dan jahitan, serta melakukan rework dan lain-lain. Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin ketat, unit Pengantongan Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang ingin melakukan penyesuaian kapasitas produksi yang optimal agar produksi dapat berjalan efektif dan efisien. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa Unit Pengantongan Pupuk Urea memiliki ketersediaan kapasitas yang sangat besar pada WC 1 sebesar 2126.25 Jam dan WC 2,3,4 sebesar 8505 Jam, sedangkan kapasitas yang dimilikinya dengan metode CPOF untuk WC 1 sebesar 131.73 Jam, WC 2 sebesar 8429.16 Jam, WC 3 sebesar 395.12 Jam dan WC 4 sebesar 4346.31 Jam. Selanjutnya dengan metode BOL ketersediaan yang di miliki untuk WC 1 sebesar 106.01 Jam, WC 2 sebesar 8347.5 Jam, WC 3 sebesar 371.01 Jam dan WC 4 sebesar 4346.01 Jam. Hal itu tentunya sangat tidak efektif dan efisien karena menimbulkan biaya produksi menjadi tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil perbandingan antara kapasitas yang tersedia dengan kapasitas yang dibutuhkan pada setiap work center, didapat bahwa selisih perbandingan dengan metode CPOF per 6 bulan, yaitu: WC ke-1 sebesar 1994.52 jam, WC ke-2 sebesar 75.84 jam, WC ke-3 sebesar 1731.13 jam, dan WC ke-4 sebesar 2032.44 jam. Sedangkan dengan metode BOL, yaitu: WC ke-1 sebesar 2020.24 jam, WC ke-2 sebesar 157.5 jam, WC ke-3 sebesar 1755.24 jam, dan WC ke-4 sebesar 2032.74 jam. Usulan perbaikan yang dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan adalah WC ke-1 dan 3 menggunakan 1 orang, dan WC ke-4 menggunakan 3 orang. Usulan perbaikan yang dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan adalah metode perhitungan kapasitas menggunakan metode CPOF dikarenakan selisih perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan kapasitas pada metode CPOF lebih kecil daripada metode BOL.Kata Kunci : RCCP, Rough Cut Capacity Planning, Pengukuran Kapasitas, Optimalisasi Kapasitas.