Usulan Minimasi Biaya Dan Penyebab Delay Pada Proyek Proses Produksi Tanki Trafo 60 MVA Dengan Metode Pert Dan Fuzzy Logic Di PT. Sanggar Sarana Baja

Main Authors: Rasjidin, Roesfiansjah, Respati, Melati
Other Authors: Publikasi Ilmiah
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Esa Unggul , 2015
Online Access: http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/inovisi/article/view/951
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/inovisi/article/view/951/879
Daftar Isi:
  • AbstrakPada penyelenggaraan proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan. Sistem penjadwalan proyek yang kurang tepat dapat mengganggu jalannya kegiatan produksi dan proyek tidak dapat selesai sesuai dengan waktunya. Selain itu, biaya yang digunakan dalam kegiatan produksi akan bertambah. Pada PT. Sanggar Sarana Baja, penyelesaian proyek yang tidak tepat waktu menyebabkan tingginya tingkat delivery delay (keterlambatan), khususnya pada works department. Ketidaksesuaian antara waktu penyelesaian proyek yang dijadwalkan dengan aktual pada works department berakibat pada keterlambatan penyelesaian keseluruhan proyek yang juga mengakibatkan keterlambatan pengiriman produk ke pelanggan (customer). Keterlambatan (delay) terutama terjadi pada penyelenggaraan proyek proses produksi tanki trafo 60 MVA. Pengendalian pelaksanaan proyek tersebut dilakukan dengan metode PERT (Programme Evaluation and Review Technique). Dengan metode ini, ditentukan waktu penyelesaian proyek normal yaitu 410,66 jam dan biaya yang dikeluarkan yaitu sebesar $ 5.632,81. Selain itu, juga ditentukan waktu percepatan penyelesaian proyek optimal yaitu 384 jam dengan biaya yang optimal pula yaitu sebesar $5.650,26. Keterlambatan penyelesaian proyek disebabkan oleh terjadinya rework, mesin rusak dan kekurangan manpower. Berdasarkan analisa diketahui bahwa untuk menyelesaikan proyek proses produksi tanki trafo 60 MVA dengan waktu normal, jumlah rework yang diijinkan terjadi maksimal tiga kejadian, frekuensi mesin rusak maksimal 30 kejadian dan kekurangan manpower maksimal tiga kejadian setiap tahun. Untuk menyelesaikan proyek dengan waktu penyelesaian dipercepat dengan biaya minimum (384 jam), jumlah rework yang diijinkan terjadi maksimal dua kejadian, frekuensi mesin rusak maksimal 30 kejadian dan kekurangan manpower maksimal dua kejadian pada setiap tahun.Kata Kunci: Delivery delay, Minimasi biaya, PERT, fuzzy logic.