Evaluasi Kualitas Estetika Fasade Bangunan Pada Kawasan CBD Tunjungan Surabaya Dengan Pendekatan Preferensi Masyarakat

Main Author: Widyastuti, Restica Hapsari
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/9215/
Daftar Isi:
  • Fasade bangunan memiliki peranan penting karena dapat digunakan untuk menarik perhatian masyarakat terutama pada bangunan komersial sehingga penting untuk diperhatikan. Khususnya pada bangunan yang ada di Kawasan Tunjungan yang merupakan pusat kota Surabaya. Kawasan Tunjungan ini memerlukan penanganan dan pengelolaan yang optimal untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi. Saat ini tengah digarap konsep pembenahan tata ruang yang tidak saling tumpang tindih. Pemkot juga bakal mengendalikan arsitektural bangunan baru agar tidak merusak wajah kota. Dengan adanya isu Pemkot untuk mengembalikan kejayaan Kawasan Tunjungan ini dengan mengoptimalkan kawasan CBD di Tunjungan melalui tampilan bangunan perlu dilakukan “Evaluasi Kualitas Estetika Fasade Bangunan pada Kawasan CBD Tunjungan Surabaya dengan Pendekatan Persepsi Masyarakat” agar konsep CBD di Tunjungan ini dapat tercapai. Kualitas visual dari bangunan sering kali kurang diperhatikan dalam melakukan pembangunan sehingga akan mengganggu wajah kota dan akhirnya menimbulkan masalah pada estetika dan karakteristik kota itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui people preference. Survey ini menggunakan kuisioner yang menanyakan kepada 30 responden masyarakat umum pada kuisioner pertama dan 60 responden pada kuisioner kedua yang terdiri dari 30 responden masyarakat umum dan 30 responden akademisi mengenai kualitas visual fasade bangunan di Kawasan Tunjungan yang merupakan kawasan CBD Kota Surabaya. Metode ini juga dibantu dengan menunjukkan foto-foto dari sample tampilan bangunan dengan berbagai macam gaya arsitekturnya yang berada pada koridor jalan yang akan diteliti. Kemudian objek yang terpilih akan dinilai dengan menggunakan semantic differential scale. Analisis kuantitatif diolah menggunakan analisis statistika sederhana kemudian dievaluasi dengan analisis regresi untuk melihat seberapa besar pengaruh setiap variabel terhadap penilaian kesuluruhan bangunan. Hasil dari penilaian para responden menunjukkan bahwa dari dua bangunan perkantoran, Gedung Siola mempunyai penilaian yang positif dibandingkan Gedung Ekonomi, untuk bangunan perhotelan yang memiliki nilai positif tinggi adalah Empire Palace dan bangunan perbelanjaan yang memiliki nilai tinggi adalah Tunjungan Plaza. Rata– rata penilaian antara responden masyarakat umum dan akademisi memiliki kesamaan penilaian kecuali pada bangunan Empire Palace, Tunjungan Plaza dan Gedung TEC terjadi perbedaan penilaian. Sedangkan variabel yang harus diperhatikan dalam pembentukan fasad yang baik pada bangunan perkantoran adalah keselarasan warna dan proporsi bangunan, untuk bangunan perhotelan adalah gaya bangunan sedangkan untuk bangunan perbelanjaan adalah selaras tidaknya komposisi bangunan dan juga gaya pada bangunan.