Analisis Perancangan Desain Bantal Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Menggunakan Desain Eksperimen Taguchi
Daftar Isi:
- Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya waktu tidur, waktu yang dibutuhkan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun, dan aspek subjektif seperti kedalaman tidur dan kepulasan tidur. Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur yaitu menggunakan bantal dengan dukungan yang sesuai. Bantal yang ada di pasar saat ini sangat beragam baik dari bentuk, ukuran, dan bahannya.Selain itu, lebih dari 80% responden merasakan berbagai keluhan saat menggunakan bantal tidur yang ada saat ini. Keluhan-keluhan tersebut diantaranya nyeri leher, sakit kepala, panas, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain bantal tidur yang mampu meningkatkan kualitas tidur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan eksperimen taguchi. Karakteristik kualitas yang digunakan dalam penelitian ini adala smaller the better dimana pengukuran kualitas tidur seseorang dilakukan dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil dari kuesioner PSQI berupa skor PSQI dengan nilai antara 0 hingga 21, dimana 0 merupakan nilai kualitas tidur yang paling baik dan 21 merupakan nilai kualitas tidur yang terburuk. Dalam eksperimen ini dilakukan pembuatan bantal tidur berdasarkan faktor dan level faktor yang telah ditentukan dan digunakan oleh responden selama masing-masing 5 hari untuk setiap desain bantal. Eksperimen dengan metode taguchi ini menggunakan orthogonal array L9(34) yang terdiri dari 4 faktor dan 3 level. 4 faktor beserta level faktornya adalah faktor A bahan isi (kapas, bulu angsa, dakron), faktor B bahan luar (katun jepang, katun akrilik, katun rayon), faktor C tinggi bantal (5 cm, 10 cm, 15 cm), dan faktor D bentuk bantal (bantal biasa, bantal orthopedic, bantal lengkung). Dari hasil eksperimen taguchi diketahui bahwa setting faktor dan level faktor optimal terhadap kualitas tidur dengan kuesioner PSQI adalah faktor A level 2 (bahan isi bulu angsa) dengan persen kontribusi sebesar 35,167%, faktor B level 1 (bahan luar katun jepang) dengan persen kontribusi sebesar 15,891%, dan faktor D level 2 (bentuk bantal orthopedic) dengan persen kontribusi sebesar 14,746%, yang menghasilkan nilai rata-rata kualitas tidur skor PSQI sebesar 5,97. Dari hasil setting level optimal tersebut kemudian dilakukan validasi dengan eksperimen konfirmasi untuk memastikan bahwa nilai rata-rata maupun SNR kualitas tidur berada dalam interval hasil optimal. Hasil eksperimen konfirmasi menunjukkan bahwa eksperimen dapat diterima karena adanya irisan antara nilai rata-rata dan SNR prediksi dengan konfirmasi pada interval kepercayaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perancangan desain bantal untuk meningkatkan kualitas tidur menggunakan desain eksperimen taguchi berhasil dilakukan.