Analisis Efisiensi Pemasaran Ternak Sapi Potong Di Provinsi Sulawesi Utara

Main Author: Rembang, Verry Lengkong Hanny
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/9138/
Daftar Isi:
  • Penelitiani ini bertujuan untuk Menganalisis struktur pasar ternak sapi potong, Menganalisis pola integrasi pemasaran ternak sapi potong, dan Menganalisis efisiensi pemasaran sapi potong di Sulawesi Utara. Kebutuhan ketersediaan ternak sapi di Sulawesi Utara hingga kini kenyataannya jauh dari harapan. Rendahnya laju ketersediaan ternak sapi tidak mampu mengimbangi laju pertumbuhan permintaan akibat pertumbuhan penduduk. Ketersediaan ternak sapi biasanya dipengaruhi oleh kegiatan lembaga pemasaran dari hulu kehilir sehingga berpengaruh pada struktur pasar, integrasi pemasaran, efisiensi pemasaran dan insentif yang diterima tiap lembaga pemasaran. Besarnya insentif yang diperoleh dari model pemasaran tersebut, diharapkan dapat menciptakan peningkatan penawaran ternak sapi, sehingga ikut mengimbangi permintaan pasar akan ternak sapi. Besarnya insentif ikut meningkatkan pendapatan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan petani peternak khususnya di Sulawesi Utara. Tinjauan pustaka dari penelitian ini bersumber dari hasil penelitian terdahulu mengenai pemasaran sapi potong, dan efisiensi pemasaran. Landasan teori berbasis pada pasar, pemasaran dan model pemasaran, strategi pengendalian saluran pemasaran dan integrasi pemasaran, struktur pasar, perilaku dan tampilan pasar, integrasi dan efisiensi pemasaran, dan agroindustri peternakan sapi. Kerangka konseptual penelitian terlihat dari: Ternak sapi potong di Sulawesi Utara merupakan salah satu komoditi ekonomi yang berperan penting sebagai penyedia lapangan kerja, penyerap tenaga kerja keluarga, tenaga kerja ternak, alat transportasi, tabungan, hobi, penentu status sosial, dan sebagai ternak potong. Ternak sapi mampu merubah input yang kurang bernilai ekonomi berupa hijauan pakan ternak atau hasil ikutan pertanian menjadi produk bernilai tambah, sebab itu ternak sapi bernilai ekonomi. Ternak sapi bernilai ekonomi sebab dapat meningkatkan pendapatan rakyat dan berkedudukan penting dalam pemasaran hasil ternak. Model pemasaran yang hanya berorientasi produk akan membentuk pola integrasi pemasaran vertikal maupun horisontal yang rapuh akibatnya, peternak sapi dapat merugi bila terus berlanjut dan dapat mengakibatkan kebangkrutan / exit. Penelitian ini dilakukan di Sulawesi Utara terhadap efisiensi pemasaran dari model pemasaran ternak sapi dengan sasaran untuk menganalisis struktur pasar, model integrasi pemasaran dan efisiensi pemasaran ternak sapi potong di Sulawesi Utara dengan sampel kota Manado, kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa (Kawangkoan). Penelitian ini berlangsung selama 4 (empat) bulan, yaitu dari 18 Desember 2014