Sinergi Pemerintah Desa Dalam Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Studi Pada Desa Bendosewu Kecamatan Talun Kabupaten Blitar)

Main Author: Timur, Jk Fergiawan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/9111/1/Jk%20Fergiawan%C2%A0Timur.pdf
http://repository.ub.ac.id/9111/
Daftar Isi:
  • Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, dan menganalisis bagaimana Sinergi Pemerintah Desa Bendosewu dalam bentuk Pembangunan dan Pemberdayaan masyarakat di Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Desa Bendosewu, sedangkan situsnya berada di Kantor Desa bendosewu. Sumber datanya primer diperoleh dari beberapa wawancara dari informan yang berkaitan, sedangkan data sekundernya diperoleh dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan topik tersebut. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri, beberapa alat penunjang seperti pedoman wawancara dan alat bantu lainnya. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis penjodohan pola dimana peneliti membandingkan data hasil pengamatan (prediksi atau asumsi sebelumnya) untuk dicocokkan dengan data empirik. Jika kedua pola tersebut cocok maka, dapat digunakan untuk menguatkan proses analisis data yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan adanya Sinergi dari Pemerintah Desa Bendosewu, dengan Poros pemerintahan berada pada Kepala desa. Pembangunan dan pemberdayaan di dapatkan peneliti dari dua pedoman yaitu rencana pembangunan jangka menengah (RPJMdes) dan pedoman wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa narasumber dianataranya adalah Kepala Desa Bendosewu, Seketaris Desa Bendosewu, badan permusyawarakatan desa (BPD), kepala dusun (KASUN), ketua RW dan masyarakat Desa Bendosewu. Pemerintah Desa Bendossewu sudah menjalin sebuah sinergitas di dalamnya, dan mengimplementasikan kepada Desa Bendosewu yang akhinrya menghasilkan Pembangunan infrastruktur dan Pemberdayaan masyarakat desa Bendosewu. Sesuai dengan RPJMdes di Desa Bendosewu sendiri sudah dilaksankan dengan baik, tetapi pastinya akan ditemui hambatan dan permasalahan yang terjadi selama kegiatan diklat berlangsung, berdasarkan hasil penelitian didapatkan permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaaan tersebut sebagai berikut: (1) Terjadi kekosongan kepala dusun dari empat dusun yang ada pada desa Bendosewu yaitu dusun Bendorejo, ini menyebabkan ketimpangan dalam desa yaitu keluhan masyarakat tidak langsung ditampung oleh kepala desa dikarenakan kepala dusun yang tugasnya sebagai pemimpin dusun dan bawahan kepala desa tidak ada, akhirnya masyarakat menunggu ketua RW setempat untuk datang langsung ke maysarakat yang akhirnya diajukan keluhan tersebut kepada kepala desa Bendosewu pada saat rapat musyawarah desa. (2) Sering tidak hadirnya kepala desa sebagai atasan atau pimpinan desa Bendosewu selaku mentor saat musyawarah desa karena sesuatu hal; (3) Saat pembangunan dan pemberdayaan yang dilakukan di desa bendosewu, masyarakat jarang berpartisipasi untuk ikut langsung kedalam kegiatan di karenakan ketidak tepatan waktu pelaksanaan. (4) Penyediaan pembangunan infrastruktur lebih mengandalkan pekerja atau tukang dari luar desa karena dianggap lebih berkompenten.