Mekanisme Patogenitas Bakteri Vibrio harveyi Dan Tingkat Kelulushidupan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Pasca Pemberian Ekstrak Buah Majapahit (Crescentia cujete L.)
Main Author: | Rahmaningsih, Sri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/9110/ |
Daftar Isi:
- Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pemberian antibiotik dalam tambak telah mengakibatkan munculnya patogen yang tahan terhadap antibiotik (antibiotic-resistant patogen). Selain itu, pemberian antibiotik dalam tambak membutuhkan sejumlah besar bahan yang mahal dan dapat terakumulasi dalam tubuh ikan/udang atau lingkungan budidaya dan membahayakan kesehatan konsumen. Salah satu alternatif pengganti antibiotik adalah dengan tanaman majapahit (Crescentia cujete L.). Tanaman ini dapat digunakan sebagai anti bakteri karena mengandung senyawa bioktif yang dapat digunakan sebagai obat analgesik, antiplasmodik dan memiliki efek bakteriosidal. Pengunaan buah dan daun majapahit sebagai anti bakterial pernah dilakukan penelitian pada bakteri Staphylococcus aureus, Enterococcus faecalis, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes, Escherichia coli, Candida albicans, and Ralstonia solanacearum Vibrio alginoliticus. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme patogenitas V. harveyi dan tingkat kelulushidupan udang vanname (L. vannamei) dengan pemberian ekstrak buah majapahit (Crescentia cujete L.), sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :1) Mengidentifikasi senyawa bioaktif yang dikandung oleh ekstrak buah majapahit (Crescentia cujete L.), 2) Menjelaskani kemampuan dari bahan bioaktif ekstrak buah majapahit (Crescentia cujete L.) sebagai bahan antibakteri pada bakteri V. harveyi secara in vitro dan secara in silico, 3) Memperoleh bukti adanya bahan bioaktif ekstrak buah majapahit (Crescentia cujete L.) yang bersifat antibakteri yang efektif menghambat V. harveyi pada pemeliharaan udang Vannamei (L. vannamei) terhadap kelulushidupan dan mekanisme patogenitas V. harveyi pada udang vannamei (L. Vannamei). Metode penelitian ini terdiri dari 3 tahapan,yaitu; Tahap 1) untuk mengekstraksi dan mengidentifikasikan kandungan senyawa bahan aktif buah majapahit (Crescentia cujete L.) dengan uji UV-Vis, FT-IR, GC-MS dan uji LC-MS. Tahap 2) Secara invitro menentukan aktivitas antibakteri Vibrio harveyi, menggunakan uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC), Minimum Bactericidal Concentration (MBC) dan, uji insilico/ bioinformatika yaitu melihat potensi senyawa bioaktif buah majapahit sebagai antibakteri secara komputasi. Tahap 3) Uji tantang dengan bakteri V.harveyi 107 CFU/ml untuk mengetahui efektifitas ekstrak buah majapahit dalam menanggulangi vibriosis pada udang vannamei, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3x ulangan. Parameter yang diamati adalah Survival Rate (SR), gejala klinis, pasca uji tantangan dan perendaman dengan ekstrak buah majapahit, juga histopatologi dan TEM. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji sidik ragam dilanjutkan dengan uji Jarak Ganda Duncan pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian adalah; senyawa bioaktif yang terdapat pada ekstrak buah majapahit (Crescentia cujete L.) termasuk golongan senyawa fenol yaitu flavonoid jenis Quercetin-3-O-glucoside (isoquercitrin), Quercetin, Quercetin pentoside, dan Quercetin-3-O-rhamnoside, hal ini didasarkan pada uji fitokimia, uji FT-IR, uji UV-VIS, uji GC-MS, dan uji LC-MS. Secara in vitro hasil uji MIC adalah konsentrasi 0.313 mg/mL dan hasil MBC adalah 0,625 mg/mL. Sedangkan uji antibakteri secara in ix silico hasilnya terdapat 6 senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri yaitu ; furancarboxldehyde, , furfural, 2-propenoic acid, 3-phenyl, 2,4 (1h,3h)-pyridinedione, Trans-Cinnamic acid dan senyawa quercetin. Prosentase kelulushidupan pada pemeliharaan udang Vannamei (L. vannamei) adalah masing-masing perlakuan 46.66 %, 63.33%, 86.66% dan 90% untuk masingmasing perlakuan B(156 ppm), C (313ppm), D (625ppm) dan E (1250ppm). Sedangkan mekanisme patogenitas V. harveyi pada udang vannamei (L. Vannamei), berdasarkan analisa mekanisme pathway bekerja pada target senyawa Cytokrom 450, cyclin depende kinase 6 dan caspase 8 dan caspase 3, sedangkan analisa docking molekular melalui penghambatan pada protein gyrA/ girase dan dnaK (Chaperon Protein dnaK), keduanya berikatan dengan senyawa quercentin yang berasal dari ekstrak buah majapahit (Crescentia cujete L.). Hal ini dibuktikan dengan adanya kerusakan sel baik pada pengamatan hasil histopatologi maupun pengamatan dengan menggunakan TEM.