Daftar Isi:
  • Depresi merupakan kondisi psikologis yang umum ditemui pada pasien stroke. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi adalah efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kejadian depresi pada pasien stroke di Rumah Sakit Tingkat II dr. Soepraoen Malang. Rancangan penelitian ini menggunakan Cross Sectional Study. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah sampel yang dianalisa sebanyak 82 responden. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuesioner efikasi diri berdasarkan Stroke Self Efficacy Questionnaire dan lembar kuesioner depresi berdasarkan Beck Depression Inventory II. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden memiliki efikasi diri sedang yaitu sebanyak 41 responden (51%). Sebagian besar responden juga mengalami depresi sedang yaitu sebanyak 31 responden (37,8%). Analisa data menggunakan uji Spearmen rho dengan tingkat kemaknaan α < 0,05 didapatkan hasil nilai koefisien korelasi negatif (-0.819) dengan nilai p=0,000 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kejadian depresi pada pasien stroke dengan kekuatan hubungan sangat kuat dan arah hubungan negatif dimana semakin tinggi efikasi maka kejadian depresi semakin rendah, atau sebaliknya jika efikasi diri rendah maka kejadian depresi makin tinggi. Dari penelitian ini disarankan kepada pasien stroke untuk lebih menanamkan efikasi diri atau keyakinan terhadap kemampuannya dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari sehingga mampu mengurangi kejadian depresi.