Pengaruh Inflasi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dengan Pengangguran Sebagai Variabel Intervening Periode Tahun 2008-2016
Main Author: | Arrendamento, Mirza Yuni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/9104/ |
Daftar Isi:
- Variabel makro ekonomi seperti Inflasi dan Pengangguran sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21. Situasi ekonomi negara yang berkembang akan lebih rentan terhadap guncangan krisis perekonomian global. Ketergantungan negara berkembang terhadap perekonomian dunia turut berperan serta terhadap stabilitas ekonomi tingkat nasional. Variabel inflasi memungkinkan timbulnya pengangguran, maka atas dasar itu maka potensi atas kontribusi penerimaan pajak penghasilan pasal 21 akan menyusut dengan sendirinya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Variabel yang digunakan yaitu Inflasi (X) sebagai variabel bebas, Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 (Y) sebagai variabel terikat, dan Pengangguran (Z) sebagai variabel intervening. Populasi penelitian ini menggunakan data time series dengan data per semester masing-masing variabel dari tahun 2008-2016 atas jumlah persentasi inflasi, jumlah persentasi pengangguran, dan jumlah realisasi penerimaan pajak penghasilan pasal 21 dari hasil data yang dilakukan Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, dan Kementrian Keuangan Republik Indonesia selama periode 2008-2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Inflasi (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel pengangguran (Z). Variabel inflasi (X) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel penerimaan pajak penghasilan pasal 21 (Y). Variabel pengangguran (Z) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel penerimaan pajak penghasilan pasal 21 (Y). Variabel inflasi (X) berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21 (Y) dengan variabel pengangguran sebagai mediasi. Secara statistik nilai koefisien beta 0,626 bernilai negatif, hal tersebut mengindikasikan bahwa meningkatnya inflasi akan menurunkan penerimaan pajak penghasilan pasal 21 dengan pengangguran sebagai mediasi. Perhitungan koefisien determinasi total menunjukan model path dengan nilai 0,887 dan menjelaskan variasi data penelitian ini yaitu sebesar 88,7%, sedangkan 11,3% dijelaskan oleh variabel lain.