Penggunaan Forward Contract Hedging Untuk Menurunkan Risiko Eksposur Transaksi (Studi Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk)
Main Author: | Herlinasari, Rully |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/9087/ |
Daftar Isi:
- Eksposur valuta asing merupakan risiko yang akan dihadapi oleh setiap perusahaan yang melakukan transaksi internasional, baik impor maupun ekspor. Eksposur transaksi, salah satu bentuk dari eksposur valuta asing, muncul ketika arus kas masa depan perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar terjadi sepanjang waktu, sehingga perusahaan mengalami ketidak pastian atas jumlah arus kas masa depannya. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui manfaat penerapan forward contract hedging dalam menurunkan risiko eksposur transaksi PT. Unilever Indonesia. Forward contract hedging dilakukan pada mata uang Dolar Amerika (USD) dan Euro (EUR). Forward contract hedging dilakukan dengan mengunci nilia tukar di masa depan (kurs forward) yang telah disepakati kedua belah pihak pada saat jatuh tempo kontrak, kurs forward akan dibandingkan kurs spot saat jatuh tempo, sehingga dapat diketahui premi forward atau diskon forward yang didapatkan dari forward contract dan dapat dihitung jumlah yang harus dibayarkan perusahaan pada saat jatuh tempo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang diperlukan antara lain, laporan tahunan PT. Unilever Indonesia, Tbk tahun 2015, data forward contract perusahaan tahun 2016, data historis kurs trnasaksi Bank Indonesia sepanjang tahun 2015, dan data historis kurs transaksi Bank Indonesia bulan Januari – Maret 2016. Data tersebut diperoleh dari www.unileverindonesia.co.id dan www.bi.go.id. Berdasarkan laporan keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk tahun 2015, perusahaan memiliki 6 forward contract. Setelah dilakukan pengolahan data, hanya 3 forward contract yang memenuhi kriteria penelitian ini, yaitu forward contract dengan JP Morgan Chase (dalam USD dan EUR) dan forward contract dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd (dalam EUR) hasil penelitian menunjukkan diketahui bahwa forward contract hedging pada mata uang USD menghasilkan discount forward, yaitu sebesar 27,37% pada kontrak JP Morgan Chase dan 30,65% pada kontrak Hongkong and Shanghai Banking Corporation, sedangkan forward contract hedging pada mata uang EUR menghasilkan premi forward yaitu sebesar 24,88%. Pada saat diperoleh premi forward, kurs spot pada saat jatuh tempo lebih tinggi dibandingkan kurs forward, sehingga jumlah yang dibayrkan pada saat jatuh tempo dengan hedging lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan tanpa hedging, begitu pula sebaliknya. Maka dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa forward contract hedging (dalam EUR) mampu menurunkan risiko eksposur transaksi, sedangkan forward contract hedging (dalam USD) tidak menurunkan risiko eksposur transaksi perusahaan.