Dampak Operasional Jalan Tol Mojokerto – Surabaya terhadap Kinerja Jembatan Timbang Trosobo dan Kinerja Perkerasan Jalan di sekitarnya

Main Author: Rahman, Bondan Fariz
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/9063/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur dengan zona industri yang luas. Zona industri yang luas tersebut mengakibatkan semakin meningkatnya pergerakan kendaraan berat yang digunakan untuk mendistribusikan barang. Tingginya tingkat pergerakan angkutan barang berpotensi menurunkan kondisi kekuatan jalan yang dilewati. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengawasi muatan barang yang dibawa kendaraan berat dengan mengoperasikan jembatan timbang. Namun, saat ini kondisi kinerja JT Trosobo masih belum maksimal. Kendaraan berat dengan muatan berlebih (overload) yang lolos dari kontrol JT Trosobo akan mengakibatkan terjadinya penurunan umur rencana jalan dan kerugian biaya akibat penurunan umur rencana tersebut. Kondisi tersebut akan semakin parah apabila Jalan Tol Mojokerto – Surabaya mulai beroperasi. Oleh karena itu, tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui kondisi kontrol muatan pada JT Trosobo sebelum dan setelah beroperasinya Jalan Tol Mojokerto – Surabaya, mengetahui penurunan umur rencana jalan dan kerugian biaya akibat beban overload pada jalan di sekitar Jalan Tol Mojokerto – Surabaya dan JT Trosobo, dan pemilihan lokasi jembatan timbang baru dari beberapa alternatif untuk meningkatkan kontrol pemerintah terhadap muatan kendaraan berat. Untuk melakukan kajian ini diperlukan dua tahapan kajian yaitu survei TC (Traffic Counting) dan survei AHP (Analytic Hierarchy Process). Hasil dari survei TC adalah data volume lalu lintas yang kemudian digunakan dalam perhitungan analisis kondisi kontrol muatan pada JT Trosobo dan analisis penurunan umur rencana jalan serta kerugian biaya akibat penurunan umur rencana tersebut. Sedangkan data yang diperoleh dari survei AHP adalah bobot pada masing-masing kriteria dan skor penilaian pada masing-masing alternatif lokasi jembatan timbang baru. Analisis kondisi kontrol muatan pada JT Trosobo dilakukan dengan membagi volume lalu lintas kendaraan berat yang tidak memasuki JT Trosobo dengan total volume lalu lintas kendaraan berat yang menuju ke Kota Surabaya. Dari hasil analisis didapatkan tingkat persentase kontrol muatan jembatan timbang saat ini adalah sebesar 41,8% sedangkan persentase kontrol muatan jembatan timbang saat Jalan Tol Mojokerto – Surabaya mulai beroperasi adalah sebesar 23%. Pada analisis penurunan umur rencana jalan perhitungan dilakukan dengan menghitung persentase peningkatan VDF (Vehicle Damage Factor) masing-masing kendaraan berat dengan MST (Muatan Sumbu Terberat) yang berbeda. Prediksi penurunan umur rencana dalam sepuluh tahun umur rencana jalan pada Jalan Legundi 1 (simpang 4 Legundi), Jalan Gubernur Sunandar (simpang 4 Bypass Krian), dan Jalan Legundi 2 (simpang 4 Bypass Krian) berturut-turut adalah 2,9 tahun, 3,1 tahun, dan 2,8 tahun. Penurunan umur rencana tersebut menyebabkan biaya perawatan jalan menjadi meningkat sehingga kerugian biaya yang diterima pemerintah adalah senilai Rp. 62.380.880 per km jalan. Pada analisis AHP, kriteria yang digunakan adalah kriteria sosial politis, biaya, aksesibilitas, teknis, kesesuaian tata ruang, dan prasarana. Dari hasil analisis, alternatif 1 yang berlokasi di Jalan Gubernur Sunandar memperoleh skor 0,75, alternatif 2 yang berlokasi di Jalan Bypass Krian memperoleh skor 0,72, dan alternatif 3 yang berlokasi di Jalan Legundi 1 memperoleh skor 0,66. Sehingga alternatif terbaik yang dapat dijadikan lokasi jembatan timbang baru adalah alternatif 1.