Kajian Kinerja Pelayanan AKDP Patas Dan Ekonomi Pada Trayek Surabaya-Malang

Main Authors: Litamahuputty, Daniel Julio, Hidayat, Aditya Bhaswara Widya
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/9049/
Daftar Isi:
  • Bus AKDP (Angkutan Kota Dalam Propinsi) yang melayani trayek Surabaya – Malang harus terus mengevaluasi kinerja guna menjaga kualitas pelayanan yang ada. Sehingga disini perlu dilakukan evaluasi kinerja pelayanan berdasarkan Peraturan Menteri no. 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian masyarakat tentang tingkat pelayanan dan mengetahui atribut pelayanan apa saja yang perlu ditingkatkan, serta mendapatkan strategi perbaikan kinerja Bus AKDP kelas patas dan kelas ekonomi pada trayek Surabaya – Malang. Kajian kinerja pelayananan pada penelitian ini menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) dan metode Strengths Weaknessesses Opportunities Threats (SWOT). Metode Importance-Performance Analysis (IPA) bertujuan untuk mengetahui penilaian masyarakat tentang tingkat pelayanan Bus AKDP Surabaya - Malang, sedangkan metode Strengths Weaknessesses Opportunities Threats (SWOT) bertujuan untuk mengetahui strategi perbaikan kinerja bus yang dapat digunakan untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan bus AKDP Surabaya - Malang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara kuisioner pada responden. Responden dalam penelitian berjumlah 400 responden baik untuk kuisioner IPA maupun kuisioner SWOT, dengan rincian penumpang bus patas sebanyak 180 responden dan bus ekonomi sebanyak 220 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - September 2017. Berdasarkan evaluasi kinerja dengan menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) yang telah dilakukan, didapatkan hasil pelayanan bus AKDP trayek Surabaya-Malang. hal ini terlihat dari analisis bus patas terdapat 29 dari 34 atribut pelayanan yang dinilai sudah baik pelayanannya oleh responden. Dari hasil analisis juga ada 5 atribut pelayanan yang menjadi prioritas utama dan harus ditingkatkan pelayanannya yaitu pengadaan alat pemadam api ringan, buku panduan penumpang (tentang keselamatan), sabuk keselamatan, asuransi kecelakaan dan fasilitas kebersihan. Sedangkan untuk bus ekonomi terdapat 7 dari 34 atribut pelayanan yang menjadi prioritas utama dan harus ditingkatkan pelayanannya yaitu alat pemadam api ringan, buku panduan penumpang (tentang keselamatan), ban depan yang bukan vulkanisir, sabuk keselamatan asuransi kecelakaan, kapasitas angkut maksimum 100%, dan rak bagasi. Berdasarkan metode Strengths Weaknessesses Opportunities Threats (SWOT) bus patas dan ekonomi sama-sama harus menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman atau strategi ST. Contohnya, PO bus harus mempunyai pelayanan yang baik dan professional guna mengurangi tingkat kecelakaan di jalan raya, dan jadwal keberangkatan yang lebih baik dari kereta api akan sangat memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan menggunakan bus.