Analisis Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Las Titik Dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC)
Main Author: | Shufiyah, Siti Badriyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/9037/ |
Daftar Isi:
- Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan gangguan fungsional yang menyebabkan adanya keluhan pada sendi, ligament, dan tendon akibat dari otot yang menerima beban statis dalam waktu lama. MSDs dapat terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah postur kerja yang tidak normal. CV. Jayadi merupakan industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi knalpot kendaraan roda dua. Pada proses produksi di CV. Jayadi terdapat keluhan rasa sakit yang dirasakan oleh pekerja, terutama pada stasiun kerja las titik. Dimana postur tubuh pekerja las titik dalam keadaan punggung membungkuk dan postur leher yang menekuk dengan sudut lebih dari 20 . Perbaikan stasiun kerja perlu dilakukan untuk mengurangi terjadinya risiko cidera Musculoskeletal Disorders (MSDs). Dalam penelitian ini digunakan metode Quick Exposure Checklist (QEC). Quick Exposure Checklist (QEC) merupakan metode kuesioner yang digunakan untuk memberikan paparan risiko yang sesuai dengan postur kerja operator, dengan menilai 5 faktor risiko yaitu punggung, bahu/ lengan, pergelangan tangan/ tangan, leher dan faktor lain seperti mengemudi, getaran, tempo kerja serta tekanan. Data yang diperoleh dalam penelitian adalah berdasarkan hasil observasi secara langsung dan wawancara dengan pihak terkait di perusahaan. Berdasarkan analisis identifikasi risiko MSDs dengan menggunakan metode QEC diketahui bahwa nilai action level pada pekerja las titik adalah 67% sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dan perlu dilakukan perubahan. Pada final assessment dimana yang menunjukkan nilai risiko terbesar adalah faktor leher yang tergolong dalam exposure level sangat tinggi dengan nilai 18, faktor punggung yang tergolong dalam exposure level tinggi dengan nilai 26, faktor bahu/ lengan tergolong dalam exposure level sedang, begitu juga dengan faktor pergelangan tangan/ tangan, tempo kerja dan tekanan dengan skor masingmasing adalah 30, 26, 4 dan 4. Untuk faktor mengemudi dan getaran tergolong dalam exposure level rendah dengan skor 1. Perbaikan yang dilakukan berdasarkan hasil analisis dengan metode QEC untuk mengurangi skor pada faktor punggung dan leher agar pekerja tidak membungkuk baik punggung maupun leher pada saat bekerja dilakukan perancangan ulang desain stasiun kerja dengan memberikan desain meja dan kursi kerja serta alat bantu berupa penyangga objek kerja dan alat lat las, . Selain itu perbaikan yang dilakukan berupa saran yang diberikan kepada perusahaan terkait waktu kerja pekerja pada stasiun kerja las titik, pembuatan dan penerapan SOP dan penggunaan APD yang lengkap. Perbaikan lingkungan kerja dilakukandengan menambahkan ventilasi udara dan lampu penerangan. Hasil dari nilai action level mengalami penurunan setelah dilakukannya perbaikan yaitu menjadi 41% dengan penurunan pada faktor punggung dan leher tergolong dalam exposure level sedang dan faktor bahu/ lengan, pergelangan tangan/ tangan, tempo kerja dan tekanan turun menjadi exposure level rendah, serta faktor mengemudi dan getaran yang tetap pada exposure level rendah.