Pengaruh Feed Rate Terhadap Kekasaran Permukaan Alumunium 6061 pada Proses End Milling dengan Peredaman Magnet Permanen
Main Author: | Priyai, Ellvan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/9006/ |
Daftar Isi:
- Dalam perkembangannya setiap industri manufaktur semakin membuat manusia berpikir lebih kreatif dan dihadapkan pada persoalan baru, terutama dalam membuat inovasi baru. Tujuan dari persoalan-persoalan produksi tersebut untuk mencapai target produksi yang lebih cepat dan efisien. Proses permesinan logam menjadi faktor penting untuk menunjang kualitas akhir produk, namun ada salah satu kendala yang harus dihadapi, yaitu getaran permesinan yang terjadi pada pahat (machine tool) atau disebut juga chatter. Kualitas kekasaran permukaan sebuah produk bergantung pada proses permesinan yang dilaksanakan. Pemilihan cutting parameters sangat mempengaruhi kekasaran permukaan sebuah produk, salah satunya adalah penggunaaan nilai gerakan feed rate yang berlebih akan meningkatkan nilai keausan pada tool yang digunakan dikarenakan beban yang diterima oleh tool akan meningkat. Dari uraian sebelumnya salah satu metode chatter control dengan penggunaan medan magnet saat proses permesinan dapat mempengaruhi hasil kekasaran permukaan yang merepresentasikan kualitas dari produk itu sendiri. Sehingga penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui pengaruh kecepatan feed rate pada proses end mill dengan pemasangan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan putar feed rate pada proses end milling dengan penggunaan magnet permanen untuk chatter control terhadap kekasaran permukaan Aluminium 6061. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode experimental. Variasi feed rate yang digunakan adalah 50 mm/min, 75 mm/min,100 mm/min. spindle speed dan depth of cut yang konstan yaitu 900 rpm dan 0,6 mm. Proses permesinan dilakukan dalam dua kondisi yaitu tanpa menggunakan magnet permanen dan dengan menggunakan magnet permanen. Untuk mengukur nilai amplitudo getaran pada penelitian ini digunakan alat vibration meter dan untuk mengukur nilai kekasaran permukaan pada penelitian ini digunakan alat surface roughness tester. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai feed rate digunakan, maka nilai kekasaran permukaan (Ra) yang dihasilkan akan semakin tinggi. Nilai kekasaran permukaan tertinggi dihasilkan pada proses end milling tanpa menggunakan magnet sebesar 0,58 μm pada feed rate 100 mm/min, sedangkan nilai kekasaran terendah dihasilkan pada proses end milling tanpa menggunakan magnet sebesar 0,4287μm pada feed rate 50 mm/min. Namun dengan menggunakan magnet permanen pada proses end milling, nilai kekasaran permukaan lebih rendah dibandingkan tanpa menggunakan magnet. Dari analisis data amplitudo menunjukkan bahwa adanya pengaruh penggunaan magnet yang menghasilkan medan magnet saat proses pemakanan dapat meredam getaran atau chatter yang terjadi. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh magnetic damping yang terjadi pada pahat. Nilai amplitudo mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya nilai feed rate. Sehingga magnetic damping yang terjadi dapat menurunkan nilai amplitudo yang dihasilkan beserta nilai kekasarannya, dimana dapat disumpulkan bahwa pengunaan medan magnet dapat meredam getaran yang terjadi pada proses end milling sehingga bisa mereduksi nilai kekasaran permukaan.