Pengaruh Variasi Beban Pendinginan Terhadap Unjuk Kerja Mesin Pendingin Termoelektrik
Main Author: | Asmawati, Desy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/899/1/Desy%C2%A0Asmawati.pdf http://repository.ub.ac.id/899/ |
Daftar Isi:
- Teknologi refrigerasi merupakan salah satu peran penting dalam industri, khususnya dibidang teknik dikarenakan refrigerasi merupakan salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat yang tinggal di negara yang memiliki musim panas. Teknologi refrigerasi saat ini menggunakan gas yang menggunakan refrigeran sebagai penukar kalornya. Namun, refrigeran ini dapat merusak lapisan ozon jika terurai di udara. Sehingga, rusaknya lapisan ozon ini memberikan dampak langsung pada pemanasan global. Berdasarkan masalah tersebut, penulis memanfaatkan efek termoelektrik melalui elemen peltier dengan beberapa komponen penunjang seperti heatsink dalam merekayasa sistem pendingin. Sistem pendingin tersebut dapat digunakan untuk mengondisikan suhu seperti yang diinginkan yaitu dengan mengonversikan energi listrik untuk menghasilkan dingin. Pada penelitian ini menggunakan TEC1-12706 dengan beban pendinginan dari elemen pemanas berupa heater yang diletakkan setelah blower yang menghembuskan udara dari sisi dingin menuju duct yang streamline guna mengetahui pengaruh beban pendinginan terhadap unjuk kerja mesin pendingin termoelektrik. Pengujian ini dilakukan dengan mengatur beban pendinginan pada heater dengan satuan [W] adalah 5; 10; dan 15 dengan termoelektrik yang dipasang berjumlah lima buah. Dari penelitian ini didapatkan nilai COP teoritis, COP aktual terbesar dengan tingkat pembebanan 15[W] sebesar 0,281; 0,263. Untuk kelembaban relatif tertinggi adalah variasi tanpa pembebanan sebesar 89,264 % dan penurunan temperatur paling tinggi adalah dengan pembebanan 15[W] sebesar 3,7 °C dibandingkan dengan kelembaban pada AC komersial yang diinginkan ± 40-60 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar beban pendinginan maka COP ideal dan aktual akan meningkat, karena semakin besar beban pendinginan dapat menyebabkan kapasitas kalor yang diserap dan daya input yang terjadi meningkat. Semakin besar beban pendinginan yang mengalir pada saluran maka jumlah kalor yang dibawa akan semakin besar pula maka delta temperatur akan semakin besar. Sedangkan Semakin besar beban pendinginan yang mengalir pada saluran maka jumlah kalor yang dibawa akan semakin besar menyebabkan udara menjadi lebih kering dan kelembaban menjadi lebih rendah.