Analisis Dampak Human Error pada Proses Produksi Batu Pecah dengan Metode SHERPA dan HEART di PT. Varia Usaha Beton
Daftar Isi:
- PT. Varia Usaha Beton adalah perusahaan yang tergerak dalam usaha penyediaan produk-produk beton siap pakai, beton precast, dan batu pecah, serta bahan bangunan lainnya yang berbahan baku semen (cement base). Sangatlah penting menjaga produktivitas perusahaan agar dapat memenuhi permintaan dari konsumen. Ditinjau dari data perusahaan pada periode November 2016- Maret 2017 terjadi permasalahan di PT. Varia Usaha Beton karena tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Adanya potensi human error yang terjadi pada lantai produksi disinyalir menjadi salah satu penyebab turunnya produktivitas perusahaan, seperti operator tidak menggunakan APD atau operator kurang memperhatikan mesin. Berdasarkan hal tersebut diperlukan penyelesaian atas permasalahan diatas agar perusahaan dapat membuat sistem kerja yang efektif dan efisien guna mencapai produktivitas yang tinggi. Pada penelitian ini penyelesaian masalah diatas dilakukan dengan metode SHERPA dan HEART. Systematic Human Error Reduction and Prediction approach (SHERPA) telah dikembangkan oleh Embrey (1986) sebagai teknik untuk memprediksi human error yang juga menganalisis tugas dan mengidentifikasi solusi potensial terhadap kesalahan-kesalahan tersebut secara terstruktur. Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) adalah teknik yang digunakan dalam bidang penilaian keandalan manusia (Human Reliability Assessment/HRA) untuk tujuan mengevaluasi probabilitas human error yang terjadi sepanjang penyelesaian tugas tertentu. Penelitian dilakukan pada lantai proses produksi mesin sekunder crusher. Penelitian dilakukan mulai breakdown keseluruhan task untuk selanjutnya dilakukan identifikasi dari masing-masing sub-task yang mungkin memiliki potensi muncul human error. Potensi human error yang telah diidentifikasi kemudian dihitung probabilitasnya hingga didapatkan 2 task dengan nilai probabilitas tertinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan 2 potensi human error dengan nilai probabilitas terbesar. Human error yang pertama yaitu pada task 1.3.2.3 yaitu memantau produk pada conveyor dengan nilai probabilitas sebesar 0,603 dan human error yang kedua pada task 1.1.2.4 yaitu membaca laporan kerja shift sebelumnya dengan nilai probabilitas sebesar 0,509. Terdapat 3 solusi perbaikan yang dapat diimplementasikan, pertama sistem informasi berbasis internet untuk memfasilitasi operator dalam berkomunikasi sekaligus mempermudah kantor pusat dalam melakukan pemantauan koordinasi kerja. Kedua yaitu menata ulang area kerja dengan beberapa penambahan seperti meja, komputer dan kamera pengawas. Ketiga yaitu membuat SOP kerja mulai dari awal kerja, briefing, hingga akhir kerja agar operator lebih disiplin dalam melaksanakan tugas sekaligus meminimasi terjadinya human error.