Analisis Postur Kerja Pada Proses Mixing dengan Metode RULA dan NIOSH Lifting Equation di Industri Manufaktur Plastik
Daftar Isi:
- Beban kerja fisik yang tinggi dapat berdampak pada timbulnya risiko cidera operator. Seiring dengan meningkatnya permintaan produk maka beban kerja yang diterima oleh masing-masing pekerja akan meningkat juga. Manusia dalam melakukan pekerjaan tentunya memiliki batasan fisik. Apabila batasan tersebut melebihi dari kapasitas pekerja maka akan berdampak pada timbulnya suatu risiko kesehatan. Salah satu risiko kesehatan yang dapat timbul adalah risiko cidera berupa musculoskeletal disorders (MSDs). MSDs disebabkan oleh postur kerja operator yang tidak sesuai dalam melakukan kegiatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa risiko cidera operator pada bagian produksi PT. Murni Mapan Makmur, khususnya pada proses pengangkatan bahan ke mesin mixer. Hasil Penelitian diharapkan desain alat bantu dapat mengurangi risiko cidera yang dapat dialami oleh operator. Operator yang diamati dalam penelitian ini adalah dua orang, dimana peneliti melakukan kuisioner Nordic Body Map untuk mengetahui keluhan yang dialami oleh operator. Operator mengeluhkan pada tubuh bagian atas, sehingga metode yang digunakan adalah RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dan NIOSH Lifting Equation. Tujuan dari RULA untuk mengetahui tindakan yang dibutuhkan berdasarkan postur kerja operator. NIOSH sendiri digunakan untuk mengetahui batas berat beban yang direkomendasikan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pengamatan pada postur operator dalam melakukan kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor postur kerja operator dalam melakukan aktivitas pada RULA sebesar 7 dari 7, dimana postur yang memiliki skor tinggi terdapat pada lengan atas, leher, dan batang tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan tindakan untuk memperbaiki sesegera mungkin. Pada NIOSH nilai lifting index kedua operator sangat tinggi, dimana pada operator 1 nilai lifting index origin sebesar 5,95 dan pada destination sebesar 16,4. Untuk operator 2 nilai lifting index origin sebesar 6,25 dan pada destination sebesar 16,89. Nilai tersebut terbilang besar karena batas aman suatu aktivitas tidak menimbulkan risiko cidera sebesar ≤1, hal ini disebabkan oleh faktor VM (Vertical Multiplier) dan HM (Horizontal Multiplier). Rekomendasi perbaikan yang diberikan berupa desain alat bantu scissor lift table dan SOP pengangkatan karung. Dengan menerapkan rekomendasi perbaikan, skor RULA dan nilai NIOSH Lifting Index pada operator mengalami penurunan. Skor RULA turun menjadi 6, dimana postur tersebut masih besar dikarenakan berat yang diangkat oleh operator melebihi 10 kg. Akan tetapi pada skor postur mengalami penurunan dimana baik skor grup A dan B menjadi (2), dimana sebelumnya skor grup A (4) dan skor grup B (7). Nilai NIOSH pada kedua operator setelah menggunakan desain alat bantu berubah. Pada operator 1 nilai lifting index origin sebesar 1,8 dan pada destination sebesar 2,54, sedangkan operator 2 nilai lifting index origin sebesar 1,86 dan pada destination sebesar 2,64.