Penjadwalan Induk Produksi Menggunakan Metode Linear Programming Untuk Minimasi Biaya Produksi
Daftar Isi:
- PT Cakra Guna Cipta Malang merupakan salah satu perusahaan rokok yamg ada di Malang. Perusahaan ini memproduksi rokok berjenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). SKT merupakan tipe rokok yang diproduksi secara semi otomatis atau pengerjaan dilakukan oleh manusia dengan bantuan mesin. SKM merupakan tipe rokok yang diproduksi secara otomatis menggunakan mesin. Ada empat macam produk yang diproduksi yaitu SKT-12, SKT-16, SKM-12 dan SKM-16. Dalam melaksanakan proses produksinya, PT Cakra Guna Cipta Malang mengalami kendala dalam segi waktu dan kecepatan produksi untuk memenuhi permintaaan pesanan dari konsumen. Perencanaan poduksi biasanya berdasarkan pada pengalaman penjualan pada periode sebelumnya sehingga seringkali terjadi kegiatan saling menunggu yang dapat mempengaruhi kegiatan proses produksi. Selain itu, terjadi penumpukan stok SKM atau SKT karena tidak sesuai dengan permintaan konsumen. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui biaya produksi rokok dan menentukan jadwal produksi dari SKT dan SKM serta membandingkan hasil sebelum dan sesudah menggunakan LP. Penelitian ini menggunakan metode Linear Programming (LP) untuk menyusun jadwal induk produksi dengan fungsi tujuan meminimasi biaya produksi dengan fungsi pembatas yaitu hasil peramalan permntaan, batasan kapasitas reguler, batasan kapasitas lembur, batasan kapasitas gudang dan batasan safety stock. Hasil perhitungan menggunakan metode Linear Programming (LP) dengan bantuan LINGO 11 yaitu pada tahun 2016-2017 untuk semua produk rokok diproduksi secara reguler kecuali untuk produk SKT isi 16 ada beberapa harus memerlukan waktu lembur. Hasil perbandingan setelah menggunakan metode Linear Programming (LP) pada tahun 2015- 2016 mengalami penurunan total biaya poduksi pada produk SKM isi 12 yaitu Rp456.260.615 atau mengalami penurunan biaya sebesar 0,8%, untuk produk SKM isi 16 sebesar Rp880.734.203 615 atau mengalami penurunan biaya sebesar 1,2%, produk SKT isi 12 sebesar Rp951.859.353 615 atau mengalami penurunan biaya sebesar 1,4% dan produk SKT isi 16 sejumlah Rp705.976.899615 atau mengalami penurunan biaya sebesar 0,8%.