Efektivitas Vaksin Inaktif Aeromonas Salmonicida Secara Selular Dan Histologis Pada Ikan Koi (Cyprinus Carpio)
Main Author: | Noor, Huriyatul Fitriyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/887/1/HURIYATUL%20FITRIYAH%20NOOR.pdf http://repository.ub.ac.id/887/ |
Daftar Isi:
- Aeromonas salmonicida, merupakan bakteri penyebab ikan menderita pendarahan, lesi otot, radang usus, pembesaran limpa dan menyebabkan kematian pada populasi ikan mas. Penyakit ini sangat merugikan dalam budidaya ikan karena serangannya yang cepat dan dapat mematikan hewan budidaya dan menurunkan tingkat produksi, sehingga ikan yang terserang bakteri cukup parah harus segera dimusnahkan. Berdasarkan hal tersebut diperlukan pendekatan pencegahan yang lebih alami untuk penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri A. salmonicida, salah satunya adalah dengan penggunaan vaksin. Penelitian ini menggunakan variabel bebas berupa perlakuan pemberian vaksin inaktif A. salmonicida dengan dosis A: 104sel/ml; B: 106sel/ml; C: 108sel/ml; D: 1010sel/ml dengan tiga kali ulangan, serta menggunakan dua kontrol pembanding yaitu kontrol negatif dan kontrol positif. Dengan parameter uji viabilitas, Total Leukosit, Aktivitas Fagositosis,Histopatologi, titer antibodi, IHK (Imunohistokimia) gejala klinis, RPS (Relative Percent Survival) dan kualitas air. Pengujian titer antibodi, gejala klinis, RPS (Relative Percent Survival) dan kualitas air dilakukan setelah 1-14 hari dari uji tantang dan pemberian vaksin 1 dan 2 (booster). Hasil penelitian ini menujukan peningkatan pada perlakuan C (108) berpengaruh paling tinggi dalam mencegah infeksi bakteri patogen A.salmonicida ditandai dengan peningkatan total leukosit sebelum dan sesudah infeksi sebesar 55,83 dan 59,43 sel/ml. Nilai aktivitas fagositosis sebesar 34,09 dam 31,88, kerusakan jaringan nekrosis dan kongesti pada hasil histopatologi ginjal perlakuan C meiliki nilai kerusakan ringan, titer antibodi tertinggi dengan nilai vaksinasi 1 sebesar 2,107 dan meningkat menjadi 2,408. IHK (imunohistokimia) bernilai 89,00 dengan nilai RPS terbesar 87,46% dan pada gejala klinis ikan mengalami penyembuhan setelah hari ke 8 - 14 setelah infeksi.