Perbedaan Penggunaan Antibiotik Profilaksis Terhadap Peningkatan Nilai Absolut Neutrophil Count (ANC) Dan Durasi Demam Pada Pasien Kanker Dengan Demam Neutropenia Pasca Kemoterapi Yang Mendapat Leukogen® (Penelitian Dilakukan Di Irna I RSUD dr. Saiful Anwar Malang)
Daftar Isi:
- Obat kemoterapi memiliki efek samping immunosupresif, salah satunya neutropenia. Pada kondisi neutropenia, demam sering terjadi sebagai manifestasi infeksi. Pemberian antibiotik pada kondisi demam neutropenia merupakan pencegahan komplikasi infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian antibiotik profilaksis yang berbeda terhadap peningkatan nilai Absolute Neutrophil Count (ANC), durasi demam, dan derajat perbaikan ANC pada pasien kanker dengan demam neutropenia. Penelitian ini adalah jenis observasional dengan metode penelitian analisis deskriptif kuantitatif menggunakan data rekam medis secara retrospektif pada Januari 2015-Desember 2016. Besar sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 45 pasien diantaranya 15 menggunakan seftriakson-gentamisin, 8 menggunakan seftriakson, 16 menggunakan seftazidim-siprofloksasin, dan 6 menggunakan seftazidim. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan peningkatan nilai ANC secara bermakna pada pemberian antibiotik yang berbeda (p = 0,001). Namun pemberian antibiotik yang berbeda tidak memberikan perbedaan yang bermakna pada rerata durasi demam (p = 0,341). Selain itu pemberian antibiotik yang berbeda memberikan derajat perbaikan nilai ANC yang sama (p = 0,711). Dari hasil penelitian juga diketahui antibiotik yang memberikan pengaruh peningkatan nilai ANC yang lebih baik dari kelompok lain adalah kelompok seftazidim-siprofloksasin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian antibiotik yang berbeda pada demam neutropenia memiliki pengaruh yang bermakna terhadap nilai ANC serta jenis antibiotik yang memiliki pengaruh paling tinggi adalah antibiotik kombinasi seftazidim-siprofloksasin.