Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) Batik Semarangan Berbasis Ekonomi Kreatif (Studi pada Dinas Perindustrian Kota Semarang dan Kampung Batik Semarang)

Main Author: Puteri, Rizky Rachma
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8815/
Daftar Isi:
  • Pengembangan ekonomi saat ini menekankan pada konsep ekonomi kreatif sesuai dengan Intruksi Presiden Republik Indonesia No 6 Tahun 2009. Dalam hal ini pemerintah terus mendorong upaya pengembangan ekonomi kreatif secara komprehensif dan berkelanjutan termasuk pemerintah daerah kota Semarang. Salah satu subsektor ekonomi kreatif adalah Industri Kecil Menengah Batik Semarangan di Kampung Batik yang menjadi prioritas pengembangan industri di Kota Semarang. Industri batik di Semarang pernah mengalami masa kejayaan, namun dalam perkembangannya menghadapi permasalahan seperti masalah pemasaran yang kurang diminati oleh masyarakat luas yang tidak mengetahui adanya batik Semarang, masalah permodalan maupun masalah bahan baku dimana para pelaku industri batik Semarang masih bergantung pada daerah lain. Sehingga yang menarik untuk dikaji adalah terkait strategi pemerintah daerah ini dalam pengembangan Industri Kecil Menengah Batik Semarangan Berbasis Ekonomi Kreatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan memfokuskan pada dua hal yaitu: Pertama tentang strategi dalam pengembangan Industri Kecil Menengah Batik Semarangan berbasis ekonomi kreatif. Dan kedua, faktor pendukung dan penghambat strategi pemerintah daerah dalam pengembangan Industri Kecil Menengah Batik Semarangan berbasis ekonomi kreatif. Model analisis data yang dipergunakan adalah model analisis data Miles, Huberman dan Saldana, yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan yang dilakukan pemerintah daerah menggunakan indikator pilar utama pengembangan ekonomi kreatif meliputi aspek industri, teknologi, sumber daya, institusi, lembaga intermediasi keuangan, dan promosi. Faktor pendukung dalam strategi pengembangan Industri Kecil Menengah Batik Semarangan adalah keterampilan pelaku industri yang memadai dan adanya dukungan pemerintah. Faktor penghambat dalam strategi pengembangan Industri Kecil Menengah Batik Semarangan adalah terbatasnya anggaran, ketersediaan bahan baku, dan masalah pemasaran.