Integrated Marketing Communication dalam Memasarkan Desa Ngadas sebagai Desa Wisata melalui Tradisi Petek’an (Tes Keperawanan) di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Main Author: Febriani, Cicillia Shinta
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8777/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan aktivitas integrated marketing communication terhadap Tradisi Petek’an yang dilakukan oleh Lembaga Desa Wisata Ngadas untuk memasarkan Desa Ngadas sebagai sebuah desa wisata yang kental akan adat istiadat. Penelitian ini berfokus pada aspek- aspek komunikasi khususnya komunikasi pemasaran yang tertuang dalam integrated marketing communication (bauran komunikasi pemasaran). Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, dan juga dokumentasi. Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah teknik sampling convenient, sedangkan teknik analisis data menggunakan Miles, Huberman & Saldana yaitu pengumpulan data, penyajian data, kondensasi data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penelitian ini juga menggunakan keabsahan data berupa triangulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa integrated marketing communication yang dilakukan oleh Lembaga Desa Wisata Ngadas terhadap Tradisi Petek’an hanya sebatas word of mouth saja. Kurangnya promosi terhadap tradisi ini disebabkan karena tidak adanya tanggal pelaksanaan yang pasti, hal inilah yang menyebabkan Tradisi Petek’an tidak dapat masuk ke dalam kalender event Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang sehingga wisatawan kurang menyadari adanya tradisi unik yakni Tradisi Petek’an di Desa Wisata Ngadas. Tidak adanya rangkaian acara juga menjadi factor penghambat dalam mempromosikan tradisi ini, sehingga peneliti tertarik untuk membuat konsep rangkaian acara agar wisatawan dapat melihat unsure hiburan dalam tradisi ini. Selain dua faktor di atas, lokasi pelaksanaan Tradisi Petek’an yang kurang luas dan juga sikap masyarakat Ngadas yang lebih mengutamakan sector pertanian dibandingkan sector pariwisata semakin membuat Tradisi Petek’an kurang dikenal oleh wisatawan dan hal inilah yang menyebabkan kehadiran Desa Wisata Ngadas kurang disadari oleh wisatawan.