Motif Alokasi Official Development Assistance (Oda) Jepang Terhadap Myanmar Pada Tahun 2012-2016
Main Author: | Ainun, Sarah Farida |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8746/ |
Daftar Isi:
- Jepang sebelumnya telah rutin mengaloksikan bantuan luar negerinya melalui kebijakan Official Development Assistance (ODA) kepada Myanmar sejak tahun 1956. Adanya kudeta yang dilakukan oleh pihak Junta Militer terhadap Pemerintahan Myanmar pada tahun 1988-2011, menjadi titik mundur bagi hubungan Jepang-Myanmar yang ditandai dengan diberhentikannya secara rutin alokasi ODA Jepang kepada Myanmar. Pasca berlangsungnya reformasi politik pada tahun 2010-2011, Jepang mengeluarkan kebijakan untuk menormalisasi hubungan bilateralnya dengan Myanmar dan akan kembali rutin untuk mengalokasikan ODA kepada Myanmar dan tercatat pada tahun 2012-2013, Jepang merupakan negara donor tradisional terbesar bagi Myanmar. Alokasi ODA Jepang kepada Myanmar dilatarbelakangi oleh kepentingan Jepang untuk menjaga dan mempererat hubungan diplomatiknya dengan Myanmar, kepentingan dalam sektor ekonomi dan mempertahankan posisinya serta mengurangi dominasi China di Myanmar. Penelitian ini menggunakan teori Aid Allocation Motives miliki Maria Andersson yang menjelaskan bahwa terdapat enam motif yang melatarbelakangi suatu negara dalam mengalokasikan bantuan luar negerinya.