Perbandingan Pendugaan Parameter Berbasis Ols (Ordinary Least Square) Dan Wls (Weighted Least Square) Pada Analisis Path (Studi Kasus Pada Pengembangan Potensi Desa Bendosari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)

Main Author: Dany, Riana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8711/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya klasifikasi Indeks Desa Membangun Provinsi Jawa Timur, yang mengkategorikan Desa Bendosari sebagai salah satu dari dua desa yang statusnya tertinggal. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan model analisis path terhadap variabel yang mempengaruhi pengembangan potensi desa dan untuk mengetahui metode Ordinary Least Square (OLS) atau Weighted Least Square (WLS) yang paling baik digunakan sebagai pendugaan koefisien path. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data. Banyak responden yang terlibat ditentukan menggunakan metode proportional area non-probability dengan teknik accidenta,l yaitu sebanyak 100 Kepala Keluarga di Desa Bendosari. Hasil penelitian menunjukkan penduga WLS merupakan penduga tak bias yang lebih baik karena mempunyai ragam yang lebih kecil daripada penduga OLS dengan efisiensi rata-rata sebesar 2%. Berdasarkan metode WLS, keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model sebesar 62,40% sedangkan 37,60% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel Modal Sosial mempunyai pengaruh total paling besar terhadap Aksesibilitas, yaitu sebesar 0,5293. Pengaruh paling besar terhadap Ketahanan Sosial adalah Aksesibilitas, yaitu sebesar 0,8231. Pengaruh paling besar terhadap Ketahanan ekologi adalah Ketahanan Sosial, yaitu sebesar 0,5964. Sedangkan variabel Ketahanan Sosial mempunyai pengaruh paling besar terhadap Ketahanan Ekonomi, yaitu sebesar 0,4597 dengan melalui Ketahanan Ekologi. Berdasarkan sobel test, variabel Ketahanan Sosial dan Ketahanan Ekologi mampu sebagai variabel perantara.