Tampilan Reproduksi Sapi Peranakan Ongole Dan Peranakan Limousin Di Wilayah Sentra Peternakan Rakyat Perkasa Kecamatan Kedupok Kota Probolinggo
Main Author: | Arafat, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8542/ |
Daftar Isi:
- Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi dalam negeri, yaitu salah satunya impor baik berupa ternak hidup maupun dalam bentuk semen beku yang akan digunakan untuk Inseminasi Buatan (IB).IB bertujuan untuk meningkatkan mutu genetik sapi potong Indonesia.Manfaat IB yaitu dapat mengatasi kelangkaan pejantan di lokasi peternakan, dapat meningkatkan produktifivitas, meningkatkan kelahiran pedet dengan menekan waktu calving interval, dan dapat memperbaiki kualitas genetik ternak karena semen yang digunakan pada umumnya berasal dari pejantan unggul terpilih seperti Simental, Limousin dan Brahman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tampilan reproduksi sapi Peranakan Ongole (PO) dan Peranakan Limousin (PL) di Sentra Peternakan Rakyat Kecamatan Kedupok Kota Probolinggo meliputi: Service per Conception (S/C), Conception Rate (CR), Days Open (DO), Calving Interval (CI) dan Indeks Fertilitas. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Peranakan Ongole sebanyak 57 ekor dan sapi Peranakan Limousin sebanyak 53 ekor yang diambil secara purposive sampling berdasarkan wilayah kerja inseminator yang bertempat di Sentra Peternakan Rakyat Kecamatan Kedupok Kota Probolinggo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survei lapang dan wawancara langsung kepada peternak dengan menggunakan kuisioner sebagai alat bantu pengambilan data, sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Peternakan atau data dari inseminator. Penentuan lokasi dan sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu proses pengambilan subyek sampel berdasarkan ciri-ciri tertentu yang sudah diketahui dan pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja berdasarkan tujuan-tujuan tertentu. Data yang telah diperoleh dikelompokkan berdasarkan Bangsa Sapi PO dan Sapi PL. Data S/C, DO dan CI kemudian dianalisis dengan menggunakan uji-t tidak berpasangan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data, sedangkan data CR dan IF dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi PO memiliki nilai S/C 1,40±0,70 kali dan sapi PL sebesar 1,60±0,74 kali. DO sapi PO 109,84±25,44 hari dan sapi PL 119,30±19,57 hari. CI sapi PO 359,84±25,98 hari dan sapi PL 403,75±20,79 hari. Hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan bahwa nilai S/C dan CI tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05), sedangkan nilai DO terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05). CR sapi PO dan sapi PL masing-masing 71,93% dan 54,72%, IF sapi PO sebesar 66,41 sedangkan sapi PL 39,82. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penampilan reproduksi Sapi PO di Sentra Peternakan Rakyat Kecamatan Kedupok Kota Probolinggo lebih baik dari pada sapi PL. Di sarankan pada peternak untuk memelihara sapi PO dari pada sapi PL.