Jumlah Bakteri Escherichia Coli Dan Salmonella Sp. Pada Kompos Berbahan Slurry Dan Sludge Ditambah Dekomposer Nabati Dengan Lama Pengomposan Yang Berbeda

Main Author: Wuriyanti, Fetri Ana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8523/
Daftar Isi:
  • Pemeliharaan ternak akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik dan benar. Limbah ternak sapi semakin hari akan terus meningkat seiring berkembangnya populasi peternakan sapi. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan seperti bau busuk, sumber penyakit dan menganggu pemandangan. Limbah kotoran ternak terdiri dari urin dan feses. Feses ternak segar yang tercampur air pembersihan kandang sering disebut sebagai slurry. Salah satu upaya yang digunakan untuk mengurangi penumpukan limbah ternak adalah dengan membuat gas bio. Namun pembuatan gas bio masih menyisakan limbah yang disebut sludge. Slurry dan sludge merupakan bahan yang sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kompos, dengan penambahan jerami tebu untuk meningkatkan rasio C/N dan porositas. Penggunaan slurry dan sludge ditambah dekomposer nabati sebagai bahan pembuatan kompos yang dihubungkan dengan umur pemanenan kompos dapat mempengaruhi jumlah bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. yaitu dengan cara kerja menekan bakteri patogen seiring lama pengomposan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama pengomposan dan bahan pembuatan kompos yang terbaik ditinjau dari jumlah bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. pada kompos berbahan slurry dan sludge ditambah dekomposer nabati. Hasil penelitian ini diharapkan mendapatkan lama pengomposan yang tepat sehingga didapatkan kompos yang berkualitas dan aman digunakan, ditinjau dari jumlah bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. Memilih bahan terbaik diantara bahan pembuatan kompos berbahan slurry dan sludge. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober - 20 November 2016 di Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang dan Laboratorium Epidemiologi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi penelitian meliputi kotoran ternak segar (slurry), lumpur organik unit gas bio (sludge), jerami tebu, sayuran afkir, buah afkir, empon-empon dan molasses. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan secara rundom pada setiap waktu pemanenan (1 kali/minggu) dan perhitungan jumlah bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. dilakukan menggunakan teknik Spread Plate menggunakan metode Total Plate Count (TPC) dengan media selektif MacConkey. Taraf perlakuan dibagi menjadi dua yaitu bahan (slurry dan sludge) dan umur pemanenan (minggu ke-0 (P0), minggu ke-1 (P1), minggu ke-2 (P2), minggu ke-3 (P3) dan minggu ke-4 (P4) dengan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pengomposan memberikan pengaruh perbedaan yang tidak nyata terhadap Escherichia coli pada kompos slurry, Escherichia coli pada kompos sludge, Salmonella sp. pada kompos sludge, sedangkan Salmonella sp. pada kompos slurry memberikan pengaruh nyata. Rataan jumlah bakteri Escherichia coli pada setiap minggu pengamatan adalah: Kompos berbahan slurry P0 1,5±0,41 105CFU/ml, P1 2±0,82 105CFU/ml, P2 3,75±1,44 105CFU/ml, P3 6,33±2,52 105CFU/ml dan P4 125,5±1,65 105 CFU/ml ; Kompos berbahan sludge P0 10,625±11,28 105 CFU/ml, P1 5,33±2,02 105CFU/ml, P2 1,375±0,75 105CFU/ml, P3 7,125±2,53 105CFU/ml dan P4 3,83±2,75 105CFU/ml. Hasil rataan jumlah Escherichia coli terendah pada kompos berbahan slurry pada pengamatan (P0) yaitu 1,5±0,41 105CFU/ml dan kompos berbahan sludge pada pengamatan (P2) yaitu 1,375±0,75 105CFU/ml. Hasil rataan jumlah bakteri Salmonella sp. pada setiap minggu pengamatan adalah: Kompos berbahan slurry P0 2,25±1,50 105CFU/ml, P1 41,5±38,37 105CFU/ml ,P2 25±12,06 105CFU/ml, P3 65,5±19,73 105CFU/ml dan P4 7,25±1,55 105CFU/ml; Kompos berbahan sludge P0 16,25± 17,45 105CFU/ml, P1 34,125±33,36 105CFU/ml, P2 26,75±16,77 105CFU/ml, P3 23,25±11,61 105CFU/ml dan P4 10,875±5,76 105CFU/ml. Hasil rataan jumlah bakteri Salmonella sp. terendah pada kompos berbahan slurry pada pengamatan (P0) yaitu 2,25±1,50 105CFU/ml dan kompos berbahan sludge pada pengamatan (P4) yaitu 10,875± 5,76 105CFU/ml. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lama pengomposan menggunakan bahan sludge dapat menurunkan jumlah bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. terutama pada minggu ke-4. Lama pengomposan menggunakan bahan slurry tidak dapat menurunkan jumlah bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. hingga minggu ke-4.