Uji Potensi Antimikroba Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum) Terhadap Staphylococcus Aureus In Vitro

Main Author: Tanuwijaya, Calvin
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8476/
Daftar Isi:
  • Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri kokus gram positif yang merupakan flora normal pada manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti infeksi pada kulit, pneumonia, endokarditis, dan septikemia. Staphylococcus aureus merupakan penyebab tersering terjadinya infeksi nosokomial dan telah mengalami resistensi terhadap berbagai macam golongan antimikroba. Berdasarkan fakta tersebut, maka peneliti bermaksud mencari bahan alternatif yang memiliki potensi sebagai antimikroba terhadap bakteri S. aureus. Tumbuhan bawang putih (Allium sativum) adalah tumbuhan yang mudah didapatkan dan sering digunakan sebagai bahan makanan. Di samping itu, bawang putih (Allium sativum) diketahui memiliki zat aktif yang berpotensi sebagai antimikroba, yaitu allicin. Terkait hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antimikroba ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap pertumbuhan koloni bakteri S. aureus yang dilakukan dengan uji eksperimental menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50%, 62.5%, 75%, 87.5%, dan 100%, serta kontrol negatif 0%. Pada setiap kelompok perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak empat kali. Pengukuran zona hambat dilakukan menggunakan penggaris dengan satuan milimeter. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji parametrik. Hasil uji One-way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada ukuran zona hambat setiap kelompok konsentrasi ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus (p < 0.05). Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna (p < 0.05), korelasi yang kuat, serta arah hubungan yang berbanding lurus antara diameter zona hambat dan konsentrasi ekstrak bawang putih (Allium sativum) (Nilai koefisien korelasi Pearson = 0.780). Hasil uji regresi menunjukkan bahwa 60.8% zona hambat dipengaruhi oleh pemberian ekstrak bawang putih (Allium sativum). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak bawang putih (Allium sativum) berpotensi sebagai antimikroba terhadap bakteri S. aureus secara in vitro.