Analisis MInat dan Risiko dalam penggunaan Whaff Reward dengan menggunakan Model TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Main Author: Sambora, Richie Mahfud Ahmed
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8444/
Daftar Isi:
  • Sulitnya mendapatkan pekerjaan bukan lagi masalah yang baru untuk masyarakat umum khususnya warga Indonesia. Teknologi yang berkembang dengan pesat menjadikan masyarakat untuk membuka wawasannya untuk mencari penghasilan dari internet. Salah satunya dengan menggunakan Whaff Reward. Sekitar 10.000.000 pengguna sudah menggunakan Whaff Reward (Android Playstore, 2017). Whaff Reward merupakan media advertising sekaligus aplikasi Paid per Download dengan segmen developer dan pengguna itu sendiri. Diantaranya banyaknya penyerangan pada keamanan sistem e-money akan memicu kekhawatiran pengguna aplikasi Whaff Reward. Pada penelitian kali ini, peneliti melakukan sebuah analisis parametrik untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat pengguna Whaff Reward di Indonesia menggunakan Whaff Reward. Dengan menggabungkan beberapa model yaitu Technology Acceptance Model (TAM), Trust, Perceived Risk dan Theory of Planned Behavior (TPB). Pengumpulan sampel data dengan kuesioner yang disebar secara online dan dianalisis dengan metode Regresi Linier. Populasi dari penelitian ini adalah pengguna Whaff Reward dengan umur diantara 15 tahun hingga umur 60 tahun yang tersebar di Indonesia. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 154 data untuk jumlah minimal berjumlah 100 orang menggunakan formula Slovin. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah Kuesioner Berbasis Web (web-based survey). Peneliti memilih menggunakan metode ini karena dengan menggunakan metode ini maka kriteria sampel yang diambil dapat tepat sasaran, cepat terkumpul dan benar-benar sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan begitu data yang dihasilkan akan lebih akurat dan dapat sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Pengukuran nilai dari data menggunakan skala linkert. Sebelum melakukan analisis data menggunakan metode regresi linier melewati beberapa tahap diantaranya Screening Data, Uji Asumsi Dasar dan Uji Asumsi Klasik. Di dalam Screening data dibagi menjadi 3 tahap, yaitu Missing Data, Uji Outlier, dan Uji Kaiser-Meyer-Olkin. Untuk Uji Asumsi Dasar dibagi menjadi 3 tahap, yaitu Uji Normalitas, Uji Linieritas dan Uji Homogenitas. Untuk Uji Asumsi Klasik dibagi menjadi 3 tahap, yaitu Uji Heterokedastisitas dan Uji Multikolinieritas. Data dinyatakan lolos uji untuk melakukan uji Regresi Linier. Dari 20 hipotesis yang disediakan terdapat 15 hipotesis secara parsial dan 5 hipotesis secara simultan. Setelah melakukan pengujian terdapat 15 hipotesis diterima dan 5 hipotesis yang di tolak. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa pengguna di Indonesia menggunakan Whaff Reward karena merasa memiliki hasil yang dapat dirasakan, memberi keuntungan untuk dirinya, pengaruh dari orang terdekat, infrastruktur yang tersedia, perasaan percaya akan komitmen yang diberikan organisasi, reputasi yang baik dari organisasi serta pengalaman yang positif yang di peroleh saat menggunakan Whaff Reward.