Pengaruh Serbuk Daun Kemangi (Ocimum Canum Sims.) Terhadap Siklus Estrus, Kadar Mda Serum Dan Ovarium Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Premenopause

Main Author: A'yunisa, Rahma Dian Quratu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/843/1/A%27yunisa%2C%20Rahma%20Dian%20Quratu.pdf
http://repository.ub.ac.id/843/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh serbuk daun kemangi terhadap siklus estrus, kadar MDA serum dan ovarium tikus premenopause. Hewan coba yang digunakan dalam penelitian adalah 24 ekor tikus putih betina berusia 11 bulan, berat 180-220 g. Hewan coba dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok kontrol (K) adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan serbuk daun kemangi. Kelompok P1, P2 dan P3 adalah kelompok perlakuan yang diberi serbuk daun kemangi dengan dosis 0,25 g/kg BB, 0,5 g/kg BB, dan 1 g/kg BB. Perlakuan hewan coba dimulai pada fase estrus. Serbuk daun kemangi diberikan secara oral setiap hari, selama 15 hari. Fase estrus diperiksa setiap hari selama 15 hari dengan metode apus vagina. Serum darah dikoleksi pada hari ke 1,5,10, dan 15, sedangkan ovarium dikoleksi pada hari ke 16. Kadar MDA serum dan ovarium diestimasi dengan metode TBA. Data berupa durasi siklus estrus, kadar MDA serum dan ovarium dianlisis statistik dengan ANOVA (p≤0,05) menggunakan program SPSS versi 16 for windows dilanjutkan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi siklus estrus menjadi lebih pendek pada tikus perlakuan (P1, P2 dan P3) dibandingkan kontrol. Fase proestrus (1 hari) dan diestrus (2,37± 0,25 hari) paling pendek terjadi pada perlakuan P3, sedangkan fase estrus paling pendek terjadi pada perlakuan P1 (1,2 ± 0,24 hari). Hasil analisis kadar MDA serum hari ke-15 dan ovarium hari ke-16 turun secara signifikan seiring dengan peningkatan dosis yang diberikan. Kadar MDA serum (57,4 ± 8,4603 μmol/mL) dan ovarium (39,4 ± 4,7610 μmol/mL) paling rendah terdapat pada perlakuan P3.