Strategi Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Produksi Keripik Singkong Dengan Integrasi Metode K-Means Clustering Dan Fuzzy Analytical Hierarchy Proces (FAHP) (Studi Kasus Pada UKM Keripik Singkong Di Kabupaten Malang)

Main Author: Astrianti, Nora
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8426/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Malang merupakan kabupaten yang memiliki potensi pengembangan dalam sektor pertanian. Salah satu komoditas unggulan Kabupaten Malang yakni ubi kayu atau sering disebut dengan singkong. Kabupaten Malang memiliki beberapa paguyuban yang didalamnya menampung UKM produk olahan dari berbagai kecamatan, tetapi belum semua UKM keripik singkong menjadi anggota dalam paguyuban yang ada, kondisi ini dikarenakan UKM keripik singkong masih bersifat parsial. Kondisi parsial atau individu tersebut menyebabkan terbatasnya pengetahuan dalam pengembangan pemasaran produk. Permasalahan lain yang muncul pada UKM keripik singkong di Kabupaten Malang adalah permasalahan modal usaha untuk mengembangkan produk keripik singkong, minimnya pengetahuan tentang manajemen pengelola UKM dan keterbatasan teknologi dalam produksi. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah menentukan model klaster untuk meningkatkan daya saing UKM keripik singkong di Kabupaten Malang dengan menggunakan metode k-means clustering dan menentukan strategi pengembangan yang sesuai untuk diterapkan pada klaster UKM yang terbentuk menggunakan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam K-Means Clustering dengan teknik sampling jenuh sejumlah 5 UKM yakni UKM Pokmas Mandiri, Langgeng Jaya Abadi, UD Wijaya, Dua Bawang dan UD Pondok tua (Lumba-Lumba). Variabel yang digunakan dalam metode K-means Clustering viii adalah kapasitas produksi perbulan, lama operasi, rata-rata penjualan perbulan, nilai investasi dan jumlah tenaga kerja. Berdasarkan hasil analisis k-means clustering dibentuk 2 klaster UKM. Klaster 1 merupakan UKM keripik singkong usaha skala kecil karena memiliki jumlah tenaga kerja 6-19 orang, dengan beranggotakan UKM UD Wijaya, Dua Bawang, Pokmas Mandiri dan Langgeng Jaya Abadi. Klaster 2 merupakan UKM keripik singkong termasuk dalam usaha skala menengah dan memiliki jumlah tenaga kerja 20-99 orang yang beranggotakan UD Pondok Tua. Berdasarkan metode FAHP didapatkan hasil strategi pengembangan klaster yang menjadi prioritas untuk diterapkan pada klaster 1 adalah peningkatan kualitas dan standarisasi produk. Strategi pengembangan klaster yang menjadi prioritas untuk diterapkan pada klaster 2 yaitu peningkatan kualitas dan standarisasi produk.