Dampak Perceraian Terhadap Perkembangan Psikososial Tokoh Yuichi Sumida Dalam Film Himizu Karya Sutradara Sion Sono

Main Author: Kartika, Prahastuti Iva
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8395/
Daftar Isi:
  • Perkembangan psikososial adalah salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Psikososial erat kaitannya dengan kejiwaan manusia. Kajian sosial dapat dilihat dalam pemahaman konteks sosial seperti: komunikasi, persahabatan, keluarga, dan sebagainya. Keluarga adalah lembaga terkecil di dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Bagi seorang anak, keluarga adalah lembaga primer yang tidak dapat digantikan oleh kelembagaan yang lainnya. Perceraian yaitu perpisahan yang legal antara sepasang suami istri sebelum kematian salah satu pasangan. Anak dari orang tua yang bercerai menunjukan bahwa anak merasakan berbagai efek negatif dan tidak merasakan kepuasan dalam hidupnya akibat perceraian yang terjadi pada kedua orang tuanya. Film Himizu menceritakan dampak perceraian terhadap perkembangan psikososial tokoh Yuichi Sumida. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak perceraian terhadap perkembangan psikososial tokoh Yuichi Sumida dalam film Himizu Karya Sutradara Sion Sono. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa dialog,setting, dan akting tokoh Yuichi Sumida dalam film Himizu. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Psikososial Erikson yang terdiri dari 8 tahap perkembangan. 8 tahap perkembangan tersebut dijadikan acuan untuk menganalisis dampak perceraian terhadap perkembangan psikososial tokoh Yuichi Sumida dalam film Himizu Karya Sutradara Sion Sono. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Yuichi Sumida mengalami sikap kemajuan dan sikap kemunduran, yang mana sikap kemunduran yang dialami Sumida yaitu ada pada tahap 4 dengan rentan usia 6-12 tahun, contoh sikap kemunduran yang dialami Sumida adalah Sikap rendah diri. Kemudian sikap kemajuan yang dialami Sumida yaitu sikap dewasa belum waktunya ada pada tahap 6 dengan rentan usia 18/20-30 tahun, tahap 7 rentan usia 20-55 tahun, dan tahap 8 pada usia lanjut. Contoh sikap kemajuan yang dialami Sumida adalah saat Sumida mulai merasakan cinta untuk Chazawa sebagai kekasih yang seharusnya belum waktunya dirasakan oleh anak berumur 14 tahun.