Analisis Jumlah Leukosit, Limfosit, Monosit, Dan Neutrofil Sebagai Prediktor Syok Pada Anak Yang Terinfeksi Dengue Di Rs Saiful Anwar Malang
Main Author: | Fikri, Khanifuddin Akhsan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8381/ |
Daftar Isi:
- Penyakit infeksi Dengue adalah penyakit yang sering terjadi pada daerah tropis seperti Indonesia. Jumlahnya kian meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit ini umumnya dinilai dari kondisi klinis pasien, jumlah trombosit dan nilai hematokrit sebagai indikator terjadinya kebocoran plasma. Jumlah leukosit, limfosit, monosit dan neutrofil seringkali diabaikan walaupun pada infeksi virus biasanya disertai dengan leukopenia, limfositosis, monositosis dan neutropenia. Oleh sebab itu dilakukan analisis mendalam terhadap parameter tersebut sebagai prediktor terjadinya Sindroma Syok Dengue (SSD). Penelitian ini merupakan penelitian cohort retrospektif menggunakan rekam medis subyek anak yang dirawat dari bulan Mei 2016-April 2017 di RS Saiful Anwar Malang. Subjek kasus dipilih secara consecutive. Subjek terdiri dari 50 dengan rincian 23 subjek non syok dan 27 subjek syok. Dengan analisis ROC curve didapatkan subyek DBD dengan leukopenia mempunyai risiko mengalami syok 0,9 kali lebih besar sehingga tidak dapat dijadikan prognosis, limfositosis mempunyai resiko mengalami syok 1,5 kali lebih besar, monositosis mempunyai resiko mengalami syok 1,8 kali lebih besar dan neutropenia mempunyai resiko 1,2 kali lebih besar namun nilai diagnostiknya rendah sehingga tidak dapat dijadikan prognosis. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa limfosit dan monosit bisa dipakai sebagai prediktor terjadinya syok pada anak dengan Demam Berdarah Dengue (DBD).