Pengontrolan Suhu Pada Budidaya Bawang Merah (Allium cepa var. Aggregatum L) Dalam Plant Factory Hidroponik DFT (Deep Flowing Technique)
Main Author: | Pradana, Rizky Budi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8349/ |
Daftar Isi:
- Bawang merah (Allium cepa var. Aggregatum L) merupakan komoditas sayuran yang sudah sejak lama diusahakan oleh petani di Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi, hingga ketinggian ± 1.100 m dpl. Namun produksi terbaik dihasilkan di dataran rendah (0 - 500 m dpl), bersuhu 25 - 32oC, pH tanah antara 6,0 - 7,0 dan mendapat sinar matahari ± 70%. Kebutuhan bawang merah di Indonesia setiap tahunnya meningkat sebesar 5%. Belakangan ini produktivitas tanaman bawang merah mengalami penurunan dikarenakan cuaca yang tidak stabil dan lahan yang semakin sempit. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggunakan plant factory dengan sistem hidroponik DFT (Deep Flowing Technique). Plant factory merupakan sebuah cara untuk membudidayakan tanaman dengan cara mengendalikan lingkungan sekitar di dalam sebuah bangunan yang terisolasi. Budidaya tanaman bawang merah menggunakan plant factory dengan sistem hidroponik DFT (Deep Flowing Technique) dan mengontrol suhu dengan set point 25 oC, 28 oC, dan 31 oC. Sedangkan untuk kelembaban antara 60 - 70%. Tipe dari plant factory ini adalah fully artificial light yang artinya pencahayaan yang digunakan pada plant factory hanya menggunakan lampu LED Grow light yang akan menyala selama 14 jam setiap harinya, dengan larutan nutrisi EC 2,5 mS/cm dan pH antara 6,0 - 7,0. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman bawang merah adalah semakin tinggi suhu maka semakin tinggi pertumbuhan vegetatif tanaman bawang merah. Sedangkan untuk pengaruh suhu viii terhadap kandungan klorofil adalah semakin tinggi suhu maka semakin tinggi kandungan klorofil tanaman bawang merah. Hasil penelitian menunjukkan ruang tanam pada suhu 31oC memiliki hasil yang lebih baik dari ruang tanam lainnya. Kemudian diikuti ruang tanam dengan suhu 25oC, dan yang terakhir ruang tanam dengan suhu 28oC. Namun hasil tanaman kontrol bawang merah masih lebih baik dari tanaman yang ada di dalam plant factory, dikarenakan yang seharusnya plant factory terisolasi dari lingkungan luar namun pada plant factory fully artificial light ini kurang tersolasi dari lingkungan luar sehingga kerja dari plant factory itu sendiri kurang maksimal, begitu pula dengan hasil bawang merah yang ada di dalamnya. Tetapi untuk kandungan klorofil pada bawang merah masih lebih baik yang ada pada ruang tanam suhu 31oC dibandingan dengan tanaman kontrol.