Pengaruh Penambahan Ion Divalent (Mg2+) Air Laut Sintetis Dan Air Sungai Sintetis Pada Membran Red (FKS-15 Fas-15) Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan

Main Author: Aziyah, Lina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8323/
Daftar Isi:
  • Energi listrik yang berasal dari fosil semakin menipis membuat manusia harus mencari sumber energi alternatif seperti sumber energi alternatif yaitu air laut dan air sungai. Energi yang bersumber dari perbedaan salinitas mempunyai potensi yang besar. Energi dari perbedaan salinitas dapat ditangkap dengan menggunakan membran selektif penukar ion seperti cation exchange membrane (CEM) dan anion exchange membrane (AEM) dengan bantuan proses Reverse electrodyalisis (RED). Perbedaan muatan antar membran menyebabkan proses RED dapat menarik ion yang ada pada air laut seperti NaCl. Namun air laut tidak hanya mengandung garam seperti NaCl, akan tetapi air laut juga mengandung ion lain seperti Mg2+. Sehingga peneliti menambahkan ion Mg2+ di air laut sintetis dan air sungai sintetis pada membran RED yang bertujuan untuk menganalisa pengaruh penambahan garam (NaCl:MgCl2) pada larutan umpan yakni air laut sintetis, air sungai sintetis terhadap kecepatan aliran umpan agar menghasilkan energi listrik yang terbaik. Metode RAK dengan 2 faktor dengan variasi garam (NaCl:MgCl2) (100:0 sebagai kontrol dan 90:10; 80:20; 70:30 sebagai perlakuan) serta kecepatan aliran umpan (8, 14, 19) cm3. Pengambilan data energi listrik dilakukan dengan waktu yang setiap 20 detik. Hasil terbaik dari penelitian ini yakni pada perlakuan rasio garam (NaCl:MgCl2) 90:10 dan kecepatan larutan umpan 19 cm3/s. Hasil dari perlakuan tersebut yakni OCV 4.47 mV, hambatan 33.3 Ω/m2 dan power density 0.15 mW/m2. Namun penggunaan perlakuan MgCl2 tidk segnikfikan dibanding dengan menggunakan kontrol dengan nilai OCV sebesar 8.03 mV, hambatan stack 16.67 Ω/m2 dan power density sebesar 1.14 mW/m2 dengan kecepatan 19 cm3/s. Solusi untuk mendapatkan energi listrik yang tinggi perlu mendesign alat dengan arah casing belah ketupat sehingga kedua larutan air laut sintetis dan air sungai sintetis tercampur sempurna, dan perlu penggunaan logam inert selain karbon.