Evaluasi Rantai Pasok Beras Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Network Process (FANP) (Studi Kasus Di Perum Bulog Sub Divre Wilayah VII, Malang)

Main Author: Hineno, Yumeina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8314/
Daftar Isi:
  • Beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia yang berasal dari tanaman padi. Proses tanaman padi diubah menjadi beras hingga bisa sampai ke tangan konsumen memerlukan proses yang cukup panjang. Proses tersebut dapat melalui jalur swasta yang diawali dengan pengumpul-pengumpul di desa, perusahaan–perusahaan penggilingan padi, grosir dan berakhir oleh pedagang-pedagang eceran, atau melalui jalur pemerintah (BUMN) yaitu Perum BULOG. Evaluasi terhadap rantai pasok Raskin di Perum BULOG bertujuan untuk mengidentifikasi kendala dalam sistem rantai pasok beras pada Bulog Sub Divre VII Malang, menentukan kriteria yang digunakan sebagai dasar evaluasi rantai pasok beras menggunakan Fuzzy Analytical Network Process (FANP), serta menentukan pengaruh keterkaitan antar kriteria yang digunakan dalam evaluasi rantai pasok beras menggunakan Fuzzy Analytical Network Process (FANP). Metode Fuzzy Analytical Network Process (FANP) dapat memfasilitasi ketergantungan (dependensi) antara kriteria dengan kriteria maupun ketergantungan (interdependensi) antara kriteria dengan sub kriteria dalam menentukan bobot kepentingan. Analytic Network Process (ANP) yang diperkenalkan oleh Saaty adalah teknik pengambilan keputusan yang komprehensif sesuai untuk kedua jenis data kuantitatif dan kualitatif dan mampu mengatasi masalah ketergantungan dan umpan balik antara alternatif atau kriteria sehingga memudahkan analisis yang lebih sistematis. Teori fuzzy digunakan untuk membantu pemilihan alternatif dengan ANP apabila data-data atau informasi yang diberikan, baik oleh pengambil keputusan maupun data tentang atribut suatu alternatif tidak dapat disajikan xiv dengan lengkap, mengandung ketidakpastian atau ketidakkonsistenan Permasalahan rantai pasok Raskin ditinjau dari sisi Mitra Kerja Pengadaan (MKP) yaitu adanya faktor-faktor yang mempengaruhi mitra dalam memasok beras ke BULOG sedangkan kendala dalam sistem rantai pasok Raskin ditinjau dari sisi Perum BULOG yaitu adanya tuntutan kepada Perum BULOG sebagai perusahaan logistik untuk menyalurkan Raskin yang sesuai baik dari segi kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen, secara aman, efektif dan efisien. Berdasarkan hasil pembobotan terhadap 15 sub kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi Mitra Kerja Pengadaan (MKP) dalam memasok beras ke BULOG menurut kriteria QCDFR (Quality, Cost, Delivery, Flexibility), yang paling besar pengaruhnya adalah sub kriteria kesesuaian harga dengan biaya operasional (C3) (0,23790) disusul oleh respon mitra terhadap standar yang ditetapkan perusahaan (R3) (0,12936) dan loyalitas mitra (R2) (0,06940). Berdasarkan hasil pembobotan terhadap 17 sub kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi Perum BULOG sebagai perusahaan logistik yang ditunjuk untuk menyalurkan Raskin ditinjau dari lima proses inti pada model SCOR meliputi perencanaan (plan), pengadaan (source), penyimpanan (make), penyaluran (deliver), serta pengembalian (return), yang paling besar pengaruhnya adalah sub kriteria pemantauan kualitas (C1) (0,21363), pemantauan umur simpan (C2) (0,16615), dan kesesuaian terhadap kualitas (B1) (0,14973).