Efek Pemberian Ekstrak Ragi (Saccharomyces cerevisiae) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Sepsis Induksi Escherichia coli Berdasarkan Indeks Fagositosis dan Sekresi Reactive Oxygen Intermediate (ROI) Makrofag Peritoneal

Main Author: Syaputra, Joe Ganda Eka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/830/1/Joe%20Ganda%20Eka%C2%A0Syaputra.pdf
http://repository.ub.ac.id/830/
Daftar Isi:
  • Sepsis merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan keberadaan mikroorganisme atau toksin mikroorganisme tersebut pada sirkulasi darah, sehingga mengaktivasi respon inflamasi secara sistemik. Kejadian sepsis paling banyak disebabkan oleh infeksi bakteri gram negatif dengan persentase 60-70% kasus. Salah satu bakteri gram negatif penyebab sepsis adalah Escherichia coli yang memiliki endotoksin berupa Lipopolisakarida (LPS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak ragi (Saccharomyces cerevisiae) dalam menurunkan indeks fagositosis dan sekresi ROI makrofag peritoneal pada tikus putih (Rattus norvegicus) model sepsis hasil induksi Escherichia coli. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan terdiri dari lima kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif (diinduksi Escherichia coli) dan tiga kelompok terapi (diinduksi Escherichia coli dan diterapi dengan dosis ekstrak ragi yang berbeda yaitu 10, 20, dan 30 mg/kg BB). Induksi Escherichia coli dengan dosis 1,5 x 108 cfu/mL diinjeksikan intraperitoneal sebanyak 1 mL pada hari kedelapan penelitian, dilanjutkan dengan pemberian terapi ekstrak ragi yang diberikan per-oral enam jam pasca induksi, dan dilanjutkan setiap 24 jam selama lima hari. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah indeks fagositosis dan sekresi ROI makrofag peritoneal yang diuji menggunakan Nitroblue Tetrazolium (NBT) reduction assay. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan OneWay ANOVA. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak ragi dosis 30 mg/kg BB merupakan dosis optimum yang dapat menurunkan indeks fagositosis dan sekresi ROI makrofag peritoneal pada tikus putih model sepsis.