Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Kulit Apel Manalagi (Malus Sylvetris Mill) Terhadap Pertumbuhan Epidermis Dan Ekspresi Tumor Necrosis Factor Alpha (Tnf-Α) Sebagai Penyembuh Luka Insisi Pada Hewan Coba Tikus Rattus Novergicus

Main Author: Rachmawati, Nela
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8279/
ctrlnum 8279
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/8279/</relation><title>Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Kulit Apel Manalagi (Malus Sylvetris Mill) Terhadap Pertumbuhan Epidermis Dan Ekspresi Tumor Necrosis Factor &#xD; Alpha (Tnf-&#x391;) Sebagai Penyembuh Luka Insisi &#xD; Pada Hewan Coba Tikus Rattus Novergicus</title><creator>Rachmawati, Nela</creator><subject>599.3 Miscellaneous orders of Eutheria (placental mammals)</subject><description>Luka insisi adalah luka yang direncanakan dengan tepat dengan memperhatikan bentuk, arah, dan ukuran luka. Salah satu herbal penyembuh luka adalah kulit Apel Manalagi (Malus sylvetris mill) yang mengandung flavonoid dan Vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian salep kulit apel manalagi (Malus sylvetris mill) terhadap pertumbuhan epidermis dan penurunan ekspresi TNF-&#x3B1; sebagai indikator penyembuhan luka . Salep kulit apel dibuat dengan vaselin album dan PGA (Pulvis Gummi Arabicum) dengan konsentrasi ekstrak kulit apel 25%, 35%, dan 45%. Hewan coba dalam penelitian ini adalah tikus (Rattus norvegicus) jantan dengan berat 150-250 gram berumur 8-12 minggu yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 adalah kelompok kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan. Kelompok 2 adalah kelompok kontrol positif yang diberi perlakuan insisi namun tidak diberi terapi. Kelompok 3, 4 dan 5 adalah kelompok yang dinsisi dan diterapi dengan salep kulit apel dengan dosis bertingkat 25%, 35%, dan 45%. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah pertumbuhan epidermis yang diamati secara histopatologi dan ekspresi TNF-&#x3B1; yang diukur menggunakan Imunohistokimia. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif dan uji One Way ANOVA dan uji lanjutan Tukey dengan tingkat kepercayaan 95% (&#x3B1;= 0,05). Pemberian salep kulit apel manalagi konsentrasi 25%, 35%, dan 45% menunjukkan perbaikan pada pertumbuhan pada epidermis. Terapi salep kulit apel manalagi (Malus sylvetris mill) konsentrasi 45% menunjukkan penurunan yang signifikan terhadap ekspresi TNF-&#x3B1; di jaringan kulit tikus (Rattus norvegicus) pasca insisi.</description><date>2017-12-04</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Rachmawati, Nela (2017) Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Kulit Apel Manalagi (Malus Sylvetris Mill) Terhadap Pertumbuhan Epidermis Dan Ekspresi Tumor Necrosis Factor Alpha (Tnf-&#x391;) Sebagai Penyembuh Luka Insisi Pada Hewan Coba Tikus Rattus Novergicus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FK/2017/199/051800322</relation><recordID>8279</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Rachmawati, Nela
title Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Kulit Apel Manalagi (Malus Sylvetris Mill) Terhadap Pertumbuhan Epidermis Dan Ekspresi Tumor Necrosis Factor Alpha (Tnf-Α) Sebagai Penyembuh Luka Insisi Pada Hewan Coba Tikus Rattus Novergicus
publishDate 2017
topic 599.3 Miscellaneous orders of Eutheria (placental mammals)
url http://repository.ub.ac.id/8279/
contents Luka insisi adalah luka yang direncanakan dengan tepat dengan memperhatikan bentuk, arah, dan ukuran luka. Salah satu herbal penyembuh luka adalah kulit Apel Manalagi (Malus sylvetris mill) yang mengandung flavonoid dan Vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian salep kulit apel manalagi (Malus sylvetris mill) terhadap pertumbuhan epidermis dan penurunan ekspresi TNF-α sebagai indikator penyembuhan luka . Salep kulit apel dibuat dengan vaselin album dan PGA (Pulvis Gummi Arabicum) dengan konsentrasi ekstrak kulit apel 25%, 35%, dan 45%. Hewan coba dalam penelitian ini adalah tikus (Rattus norvegicus) jantan dengan berat 150-250 gram berumur 8-12 minggu yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 adalah kelompok kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan. Kelompok 2 adalah kelompok kontrol positif yang diberi perlakuan insisi namun tidak diberi terapi. Kelompok 3, 4 dan 5 adalah kelompok yang dinsisi dan diterapi dengan salep kulit apel dengan dosis bertingkat 25%, 35%, dan 45%. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah pertumbuhan epidermis yang diamati secara histopatologi dan ekspresi TNF-α yang diukur menggunakan Imunohistokimia. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif dan uji One Way ANOVA dan uji lanjutan Tukey dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05). Pemberian salep kulit apel manalagi konsentrasi 25%, 35%, dan 45% menunjukkan perbaikan pada pertumbuhan pada epidermis. Terapi salep kulit apel manalagi (Malus sylvetris mill) konsentrasi 45% menunjukkan penurunan yang signifikan terhadap ekspresi TNF-α di jaringan kulit tikus (Rattus norvegicus) pasca insisi.
id IOS4666.8279
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2018-01-25T01:50:42Z
last_indexed 2021-10-18T02:12:53Z
recordtype dc
_version_ 1751453640952905728
score 17.538404