Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Industri Batik Pamekasan (Studi Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan)

Main Author: Latifah, Deny
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/825/1/BAGIAN%20DEPAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/825/2/BAB%201.pdf
http://repository.ub.ac.id/825/3/BAB%20II.pdf
http://repository.ub.ac.id/825/4/BAB%20III.pdf
http://repository.ub.ac.id/825/
Daftar Isi:
  • Pengembangan dalam sektor industri yang pada saat ini menjadi potensi yang cukup besar untuk dikembangkan adalah sektor industri batik. Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu satu daerah yang memiliki banyak industri batik yang tersebar di 8 kecamatan dari 13 kecamatan yang ada di Pamekasan. Terdapat sekitar 3542 pengrajin batik di Pamekasan, namun tidak semuanya dapat dinilai produktif. Hal ini menunjukkan pengembangan industri batik yang ada belum dapat berkembang baik. Melihat hal tersebut maka peneliti ingin mengetahui strategi apa yang digunakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan dalam pengembangan industri batik Pamekasan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Strategi yang digunakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan yaitu peningkatan desain batik dengan pelatihan dan pendampingan serta pelaksanaan batik selain itu juga peningkatan pemasaran dengan promosi batik dan fasilitasi pemasaran batik. Strategi yang dilaksanakan akan menghadapi beberapa tantangan kedepannya diantaranya keberlangsungan produksi yang belum tersentuh oleh pemerintah, ketersediaan bahan baku, ancaman batik printing, fasilitas pemasaran lokal belum maksimal. Melihat tantangan yang ada peniliti menggunakan analisis TAIDA untuk mengetahui bagaimana manajemen strategi yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan. Peneliti memberikan strategi alternatif yang bisa digunanakan untuk menghadapi tantangan yang ada yaitu mengoptimalkan pemasaran lokal melalui sosialisai, estimasi kebutuhan batik lokal dengan menghitung kebutuhan batik untuk pelajar hingga pegawai yang ada di Pamekasan, melaksanakan pameran di daerah dan memperhatikan kondisi pasar batik. Peneliti juga memberikan saran, diantaranya pemerintah menjamin keberlangsungan produksi dengan mengoptimalkan pemasaran lokal, melakukan sosislai, meningkatkan promosi dan pemasaran, melakukan pameran besar se-Kabupaten Pamekasan,dan sebaiknya model pemasaran ditata ulang.