Pak Goyong, Kongahyan dan Gambang Kromong: Studi Life Story Seniman Peranakan Tionghoa di Perkampungan Cina Benteng Kampung Sewan Lebak Wangi Kelurahan Mekarsari Kecamatan Neglasari Kota Tangerang

Main Author: Juliandari, Rindi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8213/
Daftar Isi:
  • Gambang Kromong adalah salah satu kesenian hasil dari percampuran berbagai macam budaya. Kebudayaan Cina merupakan salah satu unsur yang membentuk tradisional ini. Salah satu seniman yang hingga saat ini masih melestarikan kesenian Gambang Kromong adalah Pak Goyong (Oen Sin Yang). Saat ini Pak Goyong dikenal sebagai seniman Gambang Kromong dengan spesialisasinya pada alat musik Kongahyan.. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan life story, serta pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Temuan lapangan yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan konsep identitas yang disuguhkan oleh Stuart Hall. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa sejarah hidup Pak Goyong tidak hanya menggambarkan biografi beliau sebagai seorang seniman. Melalui kisah hidup Pak Goyong dapat dilihat adanya peristiwa-peristiwa yang berpengaruh dalam kegiatan berkesenian yang dilakukan oleh Pak Goyong hingga saat ini. Beberapa peristiwa masa lalu mendatangkan trauma, dan hal tersebut juga berpengaruh pada kehidupan Pak Goyong dan keluarga. Melalui relasi yang terjalin antara Pak Goyong dengan keluarga, lingkungan sekitar, serta para penggiat seni akan membentuk pemaknaan atas identitas Pak Goyong sebagai seorang seniman peranakan Tionghoa. Identitas yang dimiliki oleh Pak Goyong bukanlah sesuatu yang difatnya statis dan final, melainkan sesuatu yang dikonstruksi oleh orang lain. Sebagaimana Pak Goyong yang terlihat pada saat ini merupakan sebuah bentuk dari konstruksi dari masyarakat. Pengakuan dari orang lain akan membentuk identitas Pak Goyong, sekalipun beliau memilih karakteristik yang spesifik untuk menggambarkan dirinya.