Pengaruh Variasi Panjang Kait (Interlocking) Serat kawat Loket Lapis PVC terhadap Kekakuan dan Pola Retak Balok Beton
Main Author: | Ardyan, Muhammad Ichsan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/819/1/Muhammad%20Ichsan%C2%A0Ardyan.pdf http://repository.ub.ac.id/819/ |
Daftar Isi:
- Beton serat merupakan beton dengan penambahan serat yang dapat berupa serat asbestos, serat plastik (poly-propyline), potongan kawat baja, atau serat alami. Penambahan serat bertujuan untuk meningkatkan sifat daktail dan kuat lentur dari beton. Kemampuan beton serat cocok untuk digunakan untuk struktur balok pada bangunan dikarenakan tujuannya yang membuat struktur gedung lebih kuat menahan beban yang terjadi. Peningkatan kekuatan beton serat tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis serat dan seberapa banyak campuran serat yang digunakan dalam adukan beton segar. Pada penelitian ini dilaksanakan pengujian kuat tekan, kuat tarik belah untuk benda uji beton serat silinder dan pembebanan titik di tengah bentang pada balok beton serat dengan bentang balok dari tumpuan ke tumpuan sepanjang 1 m. Variasi yang digunakan pada benda uji yaitu dengan panjang kait (interlocking) yang berbeda sepanjang 0,6; 1,2 dan 1,8 cm dengan panjang serat fiber untuk semua variasi adalah 3,6 cm, masing-masing variasi tersebut dibuat 3 benda uji balok dan 6 benda uji silinder. Setelah melakukan pengujian pada beton serat silinder dan balok dilakukan pengambilan data berupa kuat tekan balok serat, beban, lendutan dan pola retak yang terjadi. Hasil dari pengujian dan analisis yang dilakukan terhadap data benda uji balok beton serat adalah kekakuan balok dengan panjang kait (interlocking) 0,6 cm memiliki nilai terendah dan mencapai maksimum pada variasi 1,2 cm dengan peningkatan kekakuan sebesar 2,33% untuk kondisi setelah crack dan 8,47% untuk beban P sebesar 1000 kg atau sebelum terjadi crack, lalu kekakuan kembali mengecil pada variasi 1,8 cm. Untuk hasil pola retak yang terjadi pada balok tidak terlihat perbedaan yang signifikan. Semua balok di awali dengan pola retak lentur murni dan untuk balok dengan penambahan serat memiliki lebih banyak pola retak yang menyebar dan terus memanjang kearah titik beban terpusat di tengah bentang.