Efektivitas Ekstrak Kasar Padina Australis Sebagai Agen Imunostimulan Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Yang Terinfeksi White Spot Syndrome Virus (WSSV)
Main Author: | Alamsyah, Yessi Julianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8167/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan penyakit yang paling sering muncul dari budidaya udang vannamei adalah bintik putih atau yang dikenal dengan White Spot Syndrome Virus (WSSV). Perubahan kondisi lingkungan perairan dan kondisi ketahanan tubuh udang disinyalir dapat menimbulkan serangan pernyakit terhadap organisme tersebut. Salah satu upaya penanggulangan dan pencegahan penyakit pada udang adalah melalui peningkatan sistem pertahanan tubuh udang yaitu menggunakan imunostimulan, vitamin dan hormon. Rumput laut disinyalir memiliki senyawa dengan berbagai aktivitas bioaktif sehingga dapat dikembangkan sebagai penghasil antioksidan, imunologi dan antivirus. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Padina australis sebagai agen imunostimulan pada udang vaname guna meningkatkan repson imun terhadap serangan virus sehingga mencegah terjadinya infeksi yang berdampak kematian masal. Untuk mengetahui kadar atau dosis dari ekstrak Padina australis yang digunakan sebagai agen imnunostimulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Materi dalam penelitian ini meliputi uji ekstrak perendaman alga cokelat Padina Australis dengan dosis 250 ppm, 500 ppm dan 750 ppm terhadap udang vannamei yang diinfeksi WSSV dengan konsentrasi 20μm/ml yang kemudian dianalisa melalui histopatologi insang udang vannamei. Analisa perhitungan persentase kerusakan sel insang udang vaname yang diinfeksi WSSV dan tingkat kelulushidupannya menjadi data primer untuk menentukan efektivitas pemberian ekstrak Padina australis terhadap udang vannamei. Kemudian data persentase kerusakan sel insang diolah menggunakan analisa statistik parametrik uji f sederhana dengan metode ANOVA One way. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kerusakan sel insang terbesar pada perlakuan Kontrol Negatif (0 ppm) sebesar 78,03%. Sedangkan kerusakan yang kecil didapatkan pada sampel perlakuan A (250 ppm) sebesar 34,53% dan perlakuan B (500 ppm) sebesar 35,90%. Maka dosis terbaik yang di rekomendasikan dari ekstrak Padina australis sebagai agen imunostimulan udang yaitu mulai dari 250 ppm hingga dosis 500 ppm. Hal ini di dukung dengan nilai kelulushidupan tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya yaitu sebesar 66,67% pada perlakuan A (250 ppm) dan 63,33% pada perlakuan B (500 ppm). Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa esktrak Padina australis mengandung bahan aktif yang dapat dijadikan sebagai agen imunostimulan udang vannamei untuk mencegah infeksi virus WSSV. Namun, pemberian dosis imunostimulan harus diperhatikan, karena jika kadarnya terlalu kecil maka tidak akan menimbulkan pengaruh apapun pada udang. Sebaliknya apabila dosis yang diberikan terlalu tinggi, makan akan bersifat menekan sistem imun udang vannamei atau dengan kata lain bioaktif tersebut menjadi inhibitor.