Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Nipah (Nypa Fruticans) Terhadap Bakteri Listeria Monocytogenes Dan Vibrio Parahaemolyticus Secara In Vitro
Main Author: | Habibi, Rahmad Andiansyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8144/ |
Daftar Isi:
- Bakteri patogen adalah bakteri yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia, diantaranya adalah Listeria monocytogenes dan Vibrio parahaemolyticus. Bakteri Listeria monocytogenes dilaporkan mengontaminasi susu, sedangkan bakteri Vibrio parahaemolyticus kebanyakan terdapat pada makanan laut. Penggunaan antibiotik sintetis dapat menyebabkan resistensi bakteri jika digunakan terus-menerus, sehingga perlu alternatif menggunakan antibiotik alami. Mangrove jenis nipah (Nypa fruticans) diklaim memiliki khasiat sebagai antibakteri. Daun nipah mengandung senyawa seperti flavonoid, steroid, tanin, saponin, fenol hidroquinon dan diterpen, serta termasuk dalam kategori toksik sehingga disinyalir dapat berperan sebagai antibakteri. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari daun nipah terhadap bakteri L. monocytogenes dan V. parahaemolyticus agar dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak kasar daun nipah terhadap aktivitas bakteri L. monocytogenes dan V. parahaemolyticus sebagai antibakteri berdasarkan metode difusi dan dilusi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang dan Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang pada bulan Juli sampai September 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini dilakasanakan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi preparasi, ekstraksi, uji fitokimia, uji kadar air, dan uji toksisitas, sedangkan penelitian utama meliputi uji aktivitas antibakteri berdasarkan metode difusi dan diusi. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana. Metode pengujian data yang digunakan adalah analisis sidik ragam (ANOVA), apabila terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil rendemen tertinggi didapatkan pada ekstrak metanol dengan nilai rendemen sebesar 8,79% ± 0,74. Berdasarkan uji fitokimia, ekstrak kasar daun nipah diketahui mengandung senyawa tanin, flavonoid, triterpenoid, dan saponin. Ekstrak etil asetat memiliki nilai kadar air tertinggi yaitu sebesar 11,83% ± 0,75. Pada pengujian toksisitas, ekstrak metanol memperoleh nilai terendah yaitu sebesar 644,62 ppm ± 27,85. Penggunaan konsentrasi ekstrak kasar daun nipah yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata, di mana semakin tinggi konsentrasi maka semakin besar pula kemampuan ekstrak dalam menghambat pertumbuhan bakteri L. monocytogenes dan V. parahaemolyticus. Ekstrak kasar daun nipah hanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik). Diameter zona hambat tertinggi pada bakteri L. monocytogenes yaitu sebesar 14.16 mm ± 0,60 dan V. parahaemolyticus sebesar 9,60 mm ± 0,31. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah sebaiknya dilakukan uji lanjutan pada ekstrak kasar daun nipah untuk membuktikan senyawa bioaktif yang berperan aktif dalam mekanisme ekstrak sebagai antibakteri agar dapat diaplikasikan dalam bentuk obat pada penelitian selanjutnya.