Daftar Isi:
  • Gas alam merupakan salah satu bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang semakin pesat penggunaannya saat ini. Dalam gas alam, terkandung kurang lebih 96% gas metana (CH4). Berdasarkan kandungan metana yang cukup tinggi tersebut, sangat penting memperoleh pengetahuan lebih banyak sehubungan dengan karakteristik pembakaran metana. Salah satunya adalah dengan mengkaji menggunakan kecepatan api laminer. Kecepatan api laminer merupakan sebuah parameter dari proses pembakaran dimana sangat penting untuk pemodelan pembakaran turbulen, validasi mekanisme kinetik mesin dan desain mesin. Untuk mengetahui reaksi pembakaran yang sesuai, diperlukan sebuah alat pengujian karakteristik nyala api, salah satunya adalah bunsen burner. Pada penelitian ini, dilakukan penelitian karakteristik nyala api laminer menggunakan bunsen burner dengan variasi ukuran diameter dikarenakan diamater bunsen burner pada penelitian-penelitian sebelumnya hanya digunakan sebagai variabel terkontrol, sedangkan saat ini belum diperoleh ukuran diameter bunsen burner yang terstandarisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi diameter bunsen burner terhadap karakteristik nyala api premixed dengan bahan bakar metana. Pada penelitian ini dilakukan lima variasi ukuran diameter bunsen burner yaitu 8 mm, 9 mm, 10 mm, 11 mm dan 12 mm untuk mengetahui pengaruhnya terhadap karakteristik nyala api dengan diuji menggunakan variasi ekuivalen rasio 1,05; 1,12; 1,23; 1,36; 1,49 dan 1,68. Hasil dari penelitian ini adalah variasi diameter bunsen burner memiliki pengaruh terhadap karakteristik nyala api. Kecepatan api laminer akan semakin kecil sering bertambahnya ukuran diameter, tinggi api dan temperatur api akan semakin rendah seiring semakin besar ukuran diameter bunsen burner. Berdasarkan pengujian dengan nilai ekuivalen rasio maka tinggi api akan semakin naik, kecepatan dan temperatur api akan turun seiring dengan kenaikan nilai ekuivalen rasio.